Habib Sholeh: Waspada Aliran yang Memecah Belah Umat

Konten Media Partner
14 Juli 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bendera Malaysia dan Indonesia berkibar saat peresmian Masjid Jami Al Furqan, di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Minggu, (14/7). Foto: Ikram/PaluPoso
Pimpinan Majelis Zikir Nuurulkhairaat, Habib Sholeh Abubakar Alydrus, mengingatkan kepada generasi muda untuk berhati-hati terhadap aliran yang bermacam-macam yang dapat memecah belah persatuan umat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan Habib Sholeh disela-sela peresmian Masjid Jami Al-Furqan, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/7).
Olehnya, Habib Sholeh meminta kepada aparat kepolisian dan pemerintah agar mengawasi aliran-aliran yang masuk di daerah ini.
"Kalau ada, minta bertukar pikiran dan pendapat dengan ulama. Tetap berpegang teguh pada apa yang telah diajarkan orang tua dulu, seperti dzikir, sholawatan, barzanji," kata Habib Sholeh.
Habib Sholeh pada kesempatan tersebut juga mengimbau kepada warga setempat untuk memakmurkan dan meramaikan Masjid Jami Al-Furqan agar bisa mendatangkan keamanan dan keberkahan.
"Bagi warga yang tinggal seputaran masjid, ayo ramai-ramai datang ke masjid. Kita makmurkan dan ramaikan masjid, isi dengan amalan-amalan agar supaya mendapatkan rahmat, keridhoaan dan keberkahannya Allah SWT, " ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pimpinan Majelis Dzikir Nuurulkhairaat, Habib Sholeh, saat memukul beduk, pertanda telah diresemikan penggunaan masjid Jami Al Furqan, di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Minggu, (14/7). Foto: Ikram/PaluPoso
Habib Sholeh mengatakan, masjid yang baru diresmikan ini akan digunakan untuk zikir akbar secara rutin setiap bulan agar Allah SWT mendatangkan rahmat kepada negeri ini. Insya Allah katanya, kalau penduduk suatu negeri terus berdzikir dan sholawatan, negeri ini akan aman dan damai.
"Bila perlu tiap magrib baca Yasin dan ratibul hadad, mari bangkitkan dan semangatkan membaca Yasin," ujarnya.
Majelis Zikir tambahnya akan sering menyambangi masjid ini untuk menggelar zikir dan doa bersama, serta bermunajat kepada Allah SWT.
Ketua Yayasan Amal Malaysia, Husen Ismail mengatakan, dana untuk pembangunan masjid bagi daerah terdampak bencana di Palu, Sigi dan Donggala, berasal dari berbagai pihak. Ia menjelaskan bagi mereka yang telah menyumbangkan dananya untuk pembangunan masjid ini akan menjadi amal jariyah bagi diri dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Suasana di masjid Jami Al Furqan, di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Minggu, (14/7). Foto: Ikram/PaluPoso
Kepala Bidang (Kabid) Bimais, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Ramli secara langsung meresmikan Masjid Jami Al Furqan, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.
Peresmian masjid tersebut ditandai dengan pemukulan beduk oleh Pimpinan Majelis Dzikir Nuurulkhairaat, Habib Sholeh Abubakar Alydrus.
Masjid Jami Al-Furqan merupakan masjid permanen ke tiga yang telah dibangun Majelis Dzikir Nuurulkhairaat/ Madinah 517, bekerjasama dengan Yayasan Amal Malaysia.
Sebelumnya telah diresmikan masjid di Desa Jonooge dan Desa Bora, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
Total masjid permanen dan masjid darurat ataupun musalah yang telah dibangun Majelis Dzikir Nuurulkhairaat bekerjasama dengan berbagai lembaga kemanusian sebanyak 170 unit, tersebar di berbagai wilayah terdampak gempa, likuefaksi dan tsunami 28 September 2018.
ADVERTISEMENT
Kontributor: Ikram