Hancur Akibat Tsunami, Markas Polisi Perairan Sulteng Dibangun Kembali

Konten Media Partner
11 Juli 2019 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dir Pol Air Polda Sulteng, Kombes Pol. Indra Rathana. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dir Pol Air Polda Sulteng, Kombes Pol. Indra Rathana. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Markas Komando Dit Pol Air Polda Sulteng kembali dibangun setelah luluh lantak diterjang gempa dan tsunami 28 September 2018. Pembangunan tersebut ditandai peletakan batu pertama di lokasi pembangunan Mako Dit Pol Air di Desa Laiba, Kecamatan Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (11/7).
ADVERTISEMENT
Direktur Pol Air Polda Sulteng, Kombes Pol. Indra Rathana kepada sejumlah wartawan usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan mengatakan, program rekonstruksi merupakan prioritas dari pusat.
"Ada enam paket pembangunanya, diantaranya pembangunan Mako, dermaga, talud, rumah dinas, asrama dan rumah jabatan," kata Indra.
Ia menjelaskan anggaran pembangunan Mako Pol Air Polda Sulteng bersumber dari dana APBN tahun anggaran (TA) 2019, dengan waktu pengerjaan proyek selama enam bulan. Tepatnya pada 18 Desember 2019 sudah harus rampung.
Sekaitan kerugian yang dialami Mako Dit Pol Air Polda Sulteng sekaitan hancurnya sarana dan prasarana infrastruktur pascatsunami 28 September 2018, kata Indra, pihaknya belum melakukan rincian estimasi secara mendetail. Namun diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.
ADVERTISEMENT
"Estimasi total kerugiannya belum kami rinci semuanya, namun diperkiran hingga puluhan miliar rupiah karena untuk pembangunan dermaga dan talud saja mencapai Rp 11 Miliar. Belum kerugian infrastruktur lainnya," ujarnya.
Peletakan batu Pertama pembangunan Mako Dit Pol Air Polda Sulteng oleh Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Haryanto. Foto: Istimewa
Sementara kerugian lainnya adalah beberapa kapal milik Dit Pol Air mengalami kerusakan yang parah, sehingga pusat akan mengirimkan gantinya. " Untuk pengadaan kapal yang rusak parah akibat tsunami, langsung ditangani oleh Mabes Polri. Mudah-Mudahan dalam waktu dekat kapalnya sudah dikirimkan," ujar Indra.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai jumlah personel Pol Air yang tewas akibat tsunami 28 September 2018, Indra mengaku tidak ada personelnya yang meninggal dunia.
"Semua personel kami tidak ada yang tewas akibat tsunami saat itu," katanya.
ADVERTISEMENT
Indra pada kesempatan tersebut juga meenjelaskan sebaran wilayah operasi Dit Pol Air Polda Sulteng. Menurutnya, wilayah operasi Dit Pol Air Polda Sulteng tersebar di 12 kabupaten di Sulteng.
"Sulteng terdiri dari 13 kabupaten. Kapal kami semua tersebar di kabupten tersebut kecuali Kabupaten Sigi karena tidak memiliki wilayah perairan laut," katanya.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Lukman Wahyu Haryanto, dalam sambutannya sebelum peletakan batu pertama pembangunan Mako Dit Pol Air, mengharapkan pembangunan kembali Mako Dit Pol Air yang rusak akibat tsunami, sesuai dengan karakter dari geografis Sulteng.
“Sulteng merupakan wilayah yang rawan gempa bumi. Makanya, pembangunannya harus menggunakan konstruksi tahan goncangan,” kata Kapolda Sulteng.