Hasil SP2020: Penduduk Sulawesi Tengah 2,985 Juta Jiwa, Parigi Moutong Terbanyak

Seorang perempuan melintas di depan tulisan "Sensus Penduduk 2020" di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Data hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) akhirnya dirilis, Kamis (21/1), bertempat di ruang video conference Kantor Gubernur Sulteng. Rilis disiarkan langsung melalui Youtube agar bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat.

Sebelum rilis hasil SP2020 untuk Provinsi Sulawesi Tengah, disiarkan secara langsung juga rilis hasil SP2020 untuk tingkat nasional.

Kepala BPS Sulteng, Dumangar Hutauruk didampingi oleh Kepala Dinas Dukcapil Sulteng, Abdul Haris, serta Asisten 1 Pemerintah Provinsi Sulteng, Faizal Mang secara bersama melaksanakan rilis hasil SP2020 untuk wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (21/1).

Sebelumnya rilis dihadiri pula oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola, namun karena ada kepentingan mendesak yang bersangkutan tidak bisa mengikuti rilis hingga selesai.

Hasil SP2020 menunjukkan terdapat 2.985.734 jiwa penduduk Sulawesi Tengah. Dari hampir 3 juta jiwa penduduk tersebut, 51,40 persen merupakan penduduk laki-laki, sementara sisanya 48,60 persen merupakan penduduk perempuan.

Sehingga didapatkan rasio jenis kelamin penduduk Sulteng sebesar 105 yang artinya setiap 105 penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan dalam suatu wilayah.

Hasil SP2020 ini juga menunjukkan ternyata terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,22 persen.

“Jika di-breakdown pertumbuhannya dari awal Sensus Penduduk dilakukan, penduduk di Provinsi Sulawesi Tengah juga meningkat dari tahun ke tahun,” kata Dumangar.

Jika dibagi berdasarkan wilayah Kabupaten/Kota, dari sebesar lebih 61 ribu kilometer persegi wilayah daratan Sulteng, kepadatan penduduk di provinsi ini mencapai 48,69 jiwa per kilometer persegi.

Kabupaten Parigi Moutong memiliki jumlah penduduk terbanyak se Sulawesi Tengah yakni, 440 ribu jiwa, diikuti oleh Kota Palu dan Banggai.

Sementara itu Kabupaten Banggai Laut memiliki jumlah penduduk terendah yakni sekitar 70 ribu jiwa.

Setelah ini, Sensus Penduduk masih akan berlanjut dengan pendataan Long Form pada September 2021.

“Diharapkan seluruh penduduk dapat aktif berpartisipasi dalam menyukseskan program Pemerintah 10 tahun sekali ini,” kata Dumangar.