HMI Desak Pemda Sulteng Segera Antisipasi Karhutla

Konten Media Partner
16 September 2019 13:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah personel aparat gabungan TNI Polri bersama masyarakat sekitar terus melakukan pemantauan api di sejumlah kecamatan yang masih terdapat sumber-sumber api kecil, Selasa siang (10/9). Foto: Dok.Polres Tojo Una- Una
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah personel aparat gabungan TNI Polri bersama masyarakat sekitar terus melakukan pemantauan api di sejumlah kecamatan yang masih terdapat sumber-sumber api kecil, Selasa siang (10/9). Foto: Dok.Polres Tojo Una- Una
ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulawesi Tengah menyikapi insiden kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di enam desa pada beberapa kecamatan di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) pada Senin 9 September hingga Selasa 10 September 2019. Kebakaran tersebut telah menghanguskan hutan dan lahan sekitar 28 hektare.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Badko HMI Sulteng, Muhammad Rafiq, mengatakan, atas insiden kebakaran hutan dan lahan tersebut, Badko HMI Sulteng mendesak Pemerintah Daerah segera melakukan langkah taktis untuk mengantisipasi (Karhutla) di Sulawesi Tengah.
"Kebakaran yang terjadi di Kabupaten Touna mesti jadi perhatian khusus. Sebab, kebakaran itu bisa berdampak terhadap warga yang memanfaatkan hutan sebagai sumber perekonomiannya," kata Rafiq, Senin (16/9).
Salah satu langkah taktis menurut Rafiq, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara melestarikan hutan dengan tidak membuang puntung rokok sembarang tempat, tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan, hingga tak meninggalkan api unggun dalam hutan.
Ketua Umum Badko HMI Sulteng, Muhammad Rafiq. Foto: Istimewa
"Karhutla merupakan permasalahan serius yang membutuhkan upaya penanganan. Sehingga, tidak menimbulkan kerugian dan korban," ujar alumni Fakultas Hukum Untad tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk instansi terkait lanjutnya, perlu melakukan patroli hutan secara berkala, pemotretan citra secara berkala terutama di wilayah dengan titik api yang tinggi, serta menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan. Sehingga, apabila terjadi kebakaran hutan berskala besar dan kecil, bisa secepatnya dilakukan penyemprotan secara langsung ke daerah yang terbakar.
Ia menegaskan, walaupun Karhutla tak menimbulkan korban, tetap saja berdampak terhadap masa depan perekonomian warga yang bergantung terhadap hasil pengelolaan sumber daya hutan, baik itu hasil olah hutan bukan kayu ataupun kayu.
"Tidak sedikit warga yang mengadu nasib atas kekayaan sumber daya hutan. Seperti hasil pengelolaan hutan bukan kayu berupa kopi, madu, sarang semut dan lain sebagainya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Mallongi