Jatuh Sakit, Pengayuh Becak Sebatang Kara asal Sulsel di Tolitoli Dievakuasi

Konten Media Partner
25 Juli 2020 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pandi Ahmad saat dievakuasi warga bersama tim medis dengan kondisi sakit menuju RSU Mokopido Tolitoli, Sulteng. Foto: Sabran/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Pandi Ahmad saat dievakuasi warga bersama tim medis dengan kondisi sakit menuju RSU Mokopido Tolitoli, Sulteng. Foto: Sabran/PaluPoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak seorangpun menginginkan hidup sebatang kara di rantau dan ditimpa penyakit. Setidaknya, saat terbaring karena didera penyakit, ada keluarga yang merawat. Kondisi seperti ini dialami Pandi Ahmad (50) saat ini.
ADVERTISEMENT
Pria paruh baya asal Makassar, Sulawesi Selatan itu sudah beberapa hari terbaring lemas di gubuknya karena menderita penyakit.
PaluPoso saat bertandang ke pondok milik Pandi yang terletak di lereng gunung di kawasan Lanoni Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, pengayuh becak ini sedang terbaring di atas kasur tipis yang terlihat lusuh. Sekeliling ruangan juga terlihat berantakan.
Kepala Kelurahan Baru bersama pihak Puskesmas Kota yang berkunjung ke kediaman Pandi setelah memperoleh informasi mengenai warganya yang sedang ditimpa penyakit dan hidup sebatang kara, tak kuasa melihat kondisi Pandi.
"Kami mendapat kabar dari warga jika Pandi Ahmad saat ini menderita sakit maag dan saya tindaklanjuti untuk mengunjungi kediamannya di lereng gunung," kata Kepala Kelurahan Baru, Taufik kepada PaluPoso, Sabtu (25/7).
Beginilah kondisi Pandi Ahmad yang terbaring sakit di gubuk tua di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Foto: Istimewa
Taufiq menjelaskan, beruntung sifat gotong royong masih melekat kuat pada warga di Kelurahan Baru. Pandi yang hidup sendiri di rantau dan sedang ditimpa penyakit, membuat warga setempat silih berganti membawakan makanan.
ADVERTISEMENT
“Tetangganya silih berganti membawakan makanan, walau ada sebagaian di antara mereka kehidupan ekonominya tak lebih seperti kondisi kehidupan Pandi. Karena mereka juga pengayuh becak seperti Pandi,” katanya.
Setelah mengunjungi warganya ini, Taufik akan segera menindaklanjutinya dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Untuk membantu warga kami yang hidup sebatang kara, saya langsung melakukan koordinasi dengan tim medis untuk dilakukan perawatan akibat kondisinya yang sudah sangat lemah," tuturnya.
Taufiq berharap, dengan adanya pemberitaan ini bisa memberikan informasi kepada keluarga Pandi yang berada di Sulawesi Selatan.
Pandi Ahmad saat dievakuasi warga bersama tim medis dengan kondisi sakit menuju RSU Mokopido Tolitoli, Sulteng. Foto: Sabran/PaluPoso