news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jelang Ramadan, Pedagang Baju Muslim Mulai Ramai di Sis Aljufri Palu

Konten Media Partner
3 Mei 2019 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana jual beli pakaian muslim di kawasan Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (3/5). Foto: PaluPoso/Ikram
Sudah menjadi agenda tahunan, jelang bulan suci ramadan, kawasan Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah ramai oleh pedagang baju muslim dan aneka jajanan untuk buka puasa.
ADVERTISEMENT
Pantauan PaluPoso, Jumat (3/5), para pedagang mulai membangun lapak dagangannya, sepekan sebelum memasuki bulan puasa.
Lapak-lapak dagangan ini akan semakin banyak dan berjejer sepanjang Jalan Sis Aljufri pada satu atau dua hari jelang puasa, seperti saat ini.
Namun untuk membangun lapak-lapak ini, biasanya satu bulan atau bahkan sesudah lebaran tahun sebelumnya, para pedagang sudah melobi lokasi yang akan dijadikan tempat berjualan.
Seperti disampaikan salah seorang pedagang baju muslim, Hadija (52), yang telah berjualan di lokasi kawasan Jalan Sis Aljufri ini setiap tahunnya. Ia mengakui tidak memiliki tempat tetap untuk menggelar lapak jualannya.
"Sudah dua kali ini saya menempati lapak dagangan di sini, sebelumnya pindah-pindah," kata Hadija sembari menata dagangan di lapaknya, di kawasan wisata religi Jalan Sis Aljuri, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
Tampak jual beli pakaian muslim di kawasan Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (3/5). Foto: PaluPoso/Ikram
Ia mengakui, untuk berjualan di tempat ini, dia membayar sekitar Rp 4, 5 juta kepada pemilik lokasi, untuk ditempati berjualan selama Ramadan. Ia bersyukur masih bisa memperoleh lokasi yang di atasnya sudah berdiri bangunan yang siap untuk ditempati berjualan.
“Alhamdulillah, masih mendingan ini, sudah ada lokasi dan bangunannya, daripada pedagang lainnya,” ujarnya.
Para pedagang lainnya kata ibu empat anak ini, membayar untuk lokasinya saja dikisaran Rp 1 hingga Rp 1, 5 juta permeternya. Kalau digunakan sekitar empat meter persegi saja, sudah berapa biaya yang harus dikeluarkan mereka.
"Itu belum lagi kita mengeluarkan uang untuk bangunannya," katanya.
Hadija berjualan di kawasan Sis Aljufri ini sejak 2011 silam. Barang dagangannya beraneka ragam diantaranya, baju muslim pria, anak-anak, wanita, mukena, peci dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagian pedagang baju muslim di Jalan Sis Aljufri, Palu Barat ini masih terlihat membersihkan lapak mereka, Jumat (3/5). Foto: PaluPoso/Ikram
Dalam menjajakan dagangannya, Hadija dibantu oleh dua orang anak gadisnya. Barang-barang dagangannya dibeli dari pulau Jawa. Sebulan sebelum Ramadan, Hadija telah berangkat ke Pulau Jawa untuk membeli barang dagannya itu. Kota Bandung biasanya menjadi tempat tujuan utamanya membeli barang.
Untuk mendatangkan barang dagangannya sampai ke Kota Palu, Hadija mengaku harus mengeluarkan biaya pengiriman sekitar jutaan rupiah.
Soalnya, kata dia, barangnya dibeli di Bandung, lantas di-packing dan setiap satu karungnya dibayar sebesar Rp 75 ribu, sebelum diberangkatkan ke Jakarta. Dari Jakarta kemudian dikirim ke Makassar, baru dibawa ke Palu menggunakan mobil truk dengan biaya setiap kubikasinya sebesar Rp 750 ribu.
Ketika ditanya berapa modal dan keuntungan didapatkannya, dia enggan merincikannya. Ia hanya berspekulasi kali ini karena masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, baru saja dilanda bencana.
ADVERTISEMENT
"Belum bisa menaksir berapa keuntungan akan diperoleh dari berdagang pakaian ini, semoga banyak pembeli," katanya.
Kontributor: Ikram