Jurnalis Sulteng Ikuti Training Tangkal Hoax Lewat GNI

Konten Media Partner
11 Mei 2019 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemateri dari Trainer GNI, Mohammad Iqbal bersama Pimpinan Redaksi Makassar Terkini, Mohammad Yusuf saat memberikan materi pada kegiatan Google News Initiative Training Network, di Hotel Santika Palu, Sabtu (11/5/2019).
Sebanyak 30 jurnalis Provinsi Sulawesi Tengah mengikuti Google News Initiative Training Network di hotel Santika Palu, Sabtu  (11/5).
ADVERTISEMENT
Google News Initiative Training Network terlaksana atas kerjasama Aliansi Jurnalis Indonesia, Google News Initiative (GNI) dan Intetnews,  berlangsung selama dua hari, Sabtu (11/5) hingga Ahad (12/5).
Hadir sebagai pemateri, Pimpinan Redaksi Makassar Terkini, Mohammad Yusuf dan Ketua AJI Palu Mohammad Iqbal, selaku trainer GNI.
Dalam materinya, Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya hanya ingin berbagi pengetahuan, bagaimana menemukan konten-konten hoax di dunia maya.
"Kita akan berikan tools-tools bagaimana menelusuri akun-akun hoax,  portal berita yang abal-abal, postingan-postingan dan masih banyak lainnya," katanya.
Peserta (Jurnalis Sulteng) saat mengikuti materi pada kegiatan Google News Initiative Training Network, di Hotel Santika Palu, Sabtu (11/5/2019).
Sementara Mohammad Yusuf, mengatakan, dengan pelatihan ini para jurnalis bisa melahirkan karya tulisan dengan standar yang tinggi.
"Apalagi ditengah maraknya informasi hoax saat ini, masyarakat sulit membedakannya mana yang benar dan mana yang salah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya para jurnalis ini mendaftar secara online. Dari 75 peserta yang mendaftar, 30 dinyatakan lulus dan mengikuti tahap lanjutan.
Salah satu jurnalis Palu, Rahmat Dhani mengatakan, adanya training GNI sangat membantu baginya selaku jurnalis, untuk dapat membedakan informasi hoax dan yang benar melalui google tools.
Dia berharap, dengan pelatihan ini dapat menambah wawasan dan kapasitasnya sebagai jurnalis, untuk dapat mengetahui berita yang benar-benar fakta melalui verifikasi faktual google tools.
Kontributor: Ikram