Keluhan Korban Tsunami di Tenda Pengungsi

Konten Media Partner
19 Februari 2019 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di lokasi pengungsian halaman Gedung Olah Raga (Gor) Bela Diri Madani, Jalan Martadinata, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/2/2019). Foto: Andi Lena/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di lokasi pengungsian halaman Gedung Olah Raga (Gor) Bela Diri Madani, Jalan Martadinata, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/2/2019). Foto: Andi Lena/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Program pemerintah untuk menempatkan pengungsi yang terdampak bencana gempabumi, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, di lokasi Hunian Sementara (Huntara) masih menyisahkan masalah.
ADVERTISEMENT
Nasib para pengungsi korban gempa 28 September 2018 lalu untuk bisa menikmati buah dari program pemerintah menempati Huntara masih ada yang belum jelas, karena belum mendapatkan huntara. Salah satunya para pengungsi yang menempati halaman di gedung Olah Raga (GOR) Bela Diri Madani, di sekitar kawasan lapangan golf Palu, Jalan Martadinata, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Ratusan pengungsi korban terjangan tsunami di sepanjang pesisir pantai Talise, dari Jalan Komodo, Penggaraman hingga Kampung Nelayan, selain kehilangan beberapa keluarga, kehilangan rumah dan harta benda sudah hampir lima bulan menempati tenda-tenda pengungsian, namun hingga kini mereka belum mendapat kepastian lokasi Huntara yang akan ditempati. “Kami juga tidak tahu, nanti akan ditempatkan di Huntara mana,” kata Koordinator Pengungsi di halaman GOR Madani, Gusti Muhammad Rifai, (19/2).
ADVERTISEMENT
Pria 46 tahun itu mengaku, sudah sering mempertanyakan kepada pihak Kelurahan Talise terkait kejelasan Huntara yang nanti mereka akan tempati. Dari pihak kelurahan Talise, juga belum memberikan penjelasan lokasi Huntara bagi pengungsi yang tersebar di Kelurahan Talise termasuk yang ada di halaman GOR Madani, kompleks lapangan Golf Palu dan di sekitar kawasan Hutan Kota Palu. “Kami hanya diminta bersabar, karena dari Kelurahan juga belum penyampaian kepastian Huntara yang akan kami tempati,” sebutnya.
Suasana di lokasi pengungsian halaman Gedung Olah Raga (Gor) Bela Diri Madani, Jalan Martadinata, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/2/2019). Foto: Andi Lena/PaluPoso
Saat ini Gusti menguraikan, tercatat ada 73 Kepala Keluarga (KK) yang ada di posko pengungsian GOR Madani atau sekitar sekitar 257 jiwa. “Mau sampai kapan kami tinggal di tenda pengungsian. Sedangkan lokasi Huntara belum jelas dimana. Sementara pengungsi yang lain sudah ada yang menempati Huntara,” katanya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan itu pengungsi lainnya di GOR Madani, Asnani (29), menuturkan, semua yang mengungsi di tenda-tenda halaman GOR Madani adalah pengungsi yang rumahnya habis dihantam tsunami di Jalan Komodo, Penggaraman dan Kampung Nelayan. “Belum tahu mau dipindahkan di Huntara mana,” ujarnya.
Menurut ibu dua anak, yang salah seorang anak kembarnya meninggal saat terjadi tsunami, warga di tenda-tenda pengungsian sampai saat ini belum mendapatkan informasi kemana mereka akan dipindahkan jika nanti proses pembangunan hunian sementara (Huntara) rampung. Bahkan mereka pernah mendapatkan informasi bahwa pengungsi di kompleks halaman GOR Madani, akan relokasi ke Huntara Jalan Dayo Dara, Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore. “Yang kami dengar di Huntara Jalan Dayo Dara sudah ditempati. Tapi kami yang di sini (GOR) Madani tidak termasuk yang menempati Huntara itu,” katanya sembari mengurus anaknya yang menangis.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika bisa memilih sebaiknya pemerintah, langsung saja membuatkan Hunian Tetap (Huntap) tidak usah Huntara. Daripada harus memindahkan lagi nanti pengungsi dari tenda ke Huntara. Nanti juga beberapa tahun berikutnya akan dipindahkan lagi ke Huntap. Jadinya berapa kali dipindahkan, itupun kalau lokasinya Huntara sama dengan lokasi Huntap. “Kami memilih bertahan di halaman GOR Madani, sampai tempat kami jelas mau dipindahkan ke Huntara atau tidak,” ujarnya.
Seorang anak pengungsi saat bermain di lokasi pengungsian halaman Gedung Olah Raga (Gor) Bela Diri Madani, Jalan Martadinata, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/2/2019). Foto: Andi Lena/PaluPoso
Sementara Lurah Talise, Sarlin, dikonfirmasi membenarkan jika pihak kelurahan belum memiliki lokasi untuk pembangunan Huntara bagi pengungsi yang ada di Kelurahan Talise. “Belum ada lokasi untuk pembangunan Huntara,” katanya.
Menurut Sarlin, jika melihat kondisi pengungsi yang belum jelas lokasi Huntaranya, direncanakan para pengungsi yang masih menempati lokasi pengungsian di beberapa titik termasuk yang di GOR Madani kemungkinan nantinya akan menempati langsung Huntap. “Rencananya seperti itu. Bagusnya bisa langsung menempati Huntap saja tanpa menunggu pembangunan Huntara,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lurah Sarlin menambahkan, untuk lokasi pembangunan Huntara di kelurahan Talise, hingga saat ini terkendala mencari lokasi pembangunan Huntara.
“Kita kesulitan lahan, kalau bisa nanti kedepan pengungsi langsung menempati Huntap saja,” katanya.
Penulis: Andi Lena/PaluPoso