Kepedulian yang Menghasilkan Jutaan Rupiah dari Sampah Plastik

Konten Media Partner
10 November 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pekerja tengah sibuk mengisi karung yang berisikan sampah plastik di antara tumpukan sampah yang berserakan di Tolitoli. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Dua pekerja tengah sibuk mengisi karung yang berisikan sampah plastik di antara tumpukan sampah yang berserakan di Tolitoli. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Dua pekerja tengah sibuk mengisi dan mengangkat karung yang berisikan sampah plastik di antara tumpukan sampah yang berserakan.
ADVERTISEMENT
Lokasi yang mencapai satu hektare, yang berada di Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah dan jauh dari permukiman warga itu dijadikan lumbung untuk mengumpulkan sampah dari lima kecamatan sekitar.
Kegiatan mengumpulkan sampah ini berawal dari fakta bahwa kesadaran sebagian besar masyarakat masih sangat minim terhadap sampah plastik yang dinilai tidak memberi nilai ekonomi.
Hal ini kemudian menginspirasi Wiyatmoko (30), warga Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Panasakan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah ini mengubah sampah plastik menjadi pundi-pundi uang melalui penanganan sampah secara terpadu.
Dua pekerja tengah sibuk mengisi dan mengangkat karung yang berisikan sampah plastik di antara tumpukan sampah yang berserakan. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
Sebab di wilayah Tolitoli dan sekitarnya, banyak ditemukan sampah plastik rumah tangga yang dibuang secara serampangan dengan sasaran sungai dan pantai.
Inspirasinya tersebut muncul saat mengajak masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai Pulau Lutungan membersihkan pantai dan alhasil ratusan kilogram sampah plastik terkumpul.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya mengajak masyarakat untuk melakukan pembersihan di pesisir pantai dan menghasilkan ratusan sampah plastik yang mana pada akhirnya saya membeli sampah itu seharga Rp 1.500 per kilogram," kata Wiyatmoko saat ditemui PaluPoso di lokasi pengumpulan sampah di Tolitoli, Minggu (10/11).
Seorang pekerja tengah sibuk mengangkat karung yang berisikan sampah plastik di antara tumpukan sampah yang berserakan. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
Dikatakan Wiyatmoko, keinginan untuk mengumpulkan sampah plastik semakin mendorong semangat masyarakat pesisir untuk lebih giat peduli lingkungan, dikarenakan lewat pengumpulan sampah dapat menghasilkan pundi-pundi sebagai tambahan penghasilan.
"Alhamdulillah hingga saat ini beberapa perwakilan bank sampah yang saya bentuk sudah mulai banyak, bukan hanya di wilayah pesisir kini sudah menyebar hingga kelima kecamatan," ujarnya.
Lebih jauh Wiyatmoko menjelaskan, berdasarkan data yang dimilikinya, kontribusi sampah dari masyarakat di Kabupaten Tolitoli mencapai 7 ton per harinya, di mana hampir 80 persen penyumbang sampah plastik terbesar selain sampah organik.
Wiyatmoko di tengah tumpukan sampah yang merupakan bisnis kepeduliannya dalam membantu warga Tolitoli. Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
Untuk mengemas dan memilah sampah-sampah itu ke dalam karung, Wiyatmoko menggunakan lahan seluas sekitar satu hektare yang disulap menjadi lumbung bank sampah di Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang dengan mengerjakan sebanyak 40 orang.
ADVERTISEMENT
"Pendapatan pekerja yang membantu saya dari hasil mengumpulkan sampah bisa menghasilkan antara Rp 3 Juta hingga Rp 4 juta per bulannya, dengan jumlah pekerja sebanyak 40 orang ," kata Wiyatmoko.