Kisah Anak Penjual Sate Ayam Keliling Sujud Cium Kaki Bapaknya Depan Kapolres

Konten Media Partner
21 Februari 2020 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayah Risky, Supryadi yang bermodalkan gerobak dan keahliannya memasak untuk menghidupi istri dan tiga anaknya termasuk Risky yang sebentar lagi dilantik sebagai polisi pasca mengikuti pendidikan. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Ayah Risky, Supryadi yang bermodalkan gerobak dan keahliannya memasak untuk menghidupi istri dan tiga anaknya termasuk Risky yang sebentar lagi dilantik sebagai polisi pasca mengikuti pendidikan. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberuntungan berpihak pada Risky (19). Kalimat inilah yang pantas diucapkan jika mendengar cerita remaja bernama lengkap Ahmad Risky Saputra yang lulus tes kepolisian pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini anak ketiga dari pasangan Supriyadi (59) dan Sumarmi ini viral di media sosial setelah ia mencium kaki ayahnya di Baruga Polres Palu, Senin (17/2).
Hal itu ia lakukan dihadapan Kapolres Palu AKBP Moch Sholeh dan puluhan rekannya. Risky adalah anak bungsu dari seorang penjual nasi goreng yang beruntung menjadi salah satu calon pendaftar yang lulus dan tengah menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Ayah Risky, Supriyadi merupakan pedagang keliling nasi goreng dan biasanya menjual di kawasan Polres Palu dan RS Bhayangkara Palu.
Ia merasa bangga dengan keseriusan anaknya yang ingin menjadi polisi. Meskipun itu bukan menjadi cita-cita Risky, Supriyadi senang karena anaknya termasuk anak yang beruntung.
ADVERTISEMENT
“Kami bukan orang kaya, tetapi karena keseriusan anak saya mengurus pendaftaran dan berkas maka dia lulus,” kata Supryadi kepada PaluPoso, Jumat (21/2).
Ayah Risky, Supryadi yang bermodalkan gerobak dan keahliannya memasak untuk menghidupi istri dan tiga anaknya termasuk Risky yang sebentar lagi dilantik sebagai polisi pasca mengikuti pendidikan. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Risky merupakan warga Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Mantikulure, Kota Palu yang dikenal sebagai remaja yang berprestasi.
Keadaan ekonomi orangtua yang terbatas tidak menghalangi semangat Risky untuk melangkahkan kaki lebih jauh.
"Setelah lulus sekolah Risky daftar kuliah dan lulus, dia juga lamar kerja dan diterima, Risky juga ikut polisi dan lulus,” ucap Supriyadi.
Selama pendaftaran Supriyadi hanya bisa membantu anaknya untuk biaya kelengkapan berkas pendaftaran.
Menjadi pedagang makanan sejak 1982 bukan jaminan besar untuk kelulusan anaknya. Ia hanya bisa memberi pesan kepada Risky agar berusaha namun jangan kecewa jika tidak lulus.
ADVERTISEMENT
"Namanya juga dicoba yah bukan cita-citanya dari kecil tetapi Alhamdulillah dia lulus,” ucapnya.
Risky dan rekannya akan dipantik sebagai polisi pada awal Maret mendatang. Supriyadi yang sehari-hari berjualan nasi goreng, gado-gado dan sate ini akan datang bersama istri dan kedua saudara kandung Risky.
"Kami berharap Risky bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Yang paling penting adalah tetap rendah hati,” pesan Supriyadi.
Anak penjual Sate Ayam sujud cium kaki bapaknya depan Kapolres Palu. Foto: Instagram_Humas Polres Palu