WhatsApp Image 2020-05-10 at 11.27.10 (3).jpeg

Kisah Bidan di Palu Jadi Perawat Pasien Corona

10 Mei 2020 17:41 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosok Rirhy Ola Mengkido, bidan cantik si perawat pasien COVID-19 di RSU Madani. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sosok Rirhy Ola Mengkido, bidan cantik si perawat pasien COVID-19 di RSU Madani. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Mungkin agak sedikit asing terdengar ada seorang bidan yang mau terjun langsung mendedikasikan waktunya untuk merawat pasien COVID 19. Padahal pekerjaan tersebut sama sekali tidak terkait dengan bidang yang digelutinya sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Namanya Rirhy Ola Mengkido, bidan berusia 27 tahun yang bekerja di Rumah Sakit Madani. Ia beralasan mendedikasikan waktunya untuk merawat pasien COVID-19 karena panggilan hatinya.
Sosok Rirhy Ola Mengkido, bidan cantik si perawat pasien COVID-19 di RSU Madani. Foto: Istimewa
Ia menceritakan, awalnya mau mendedikasikan waktunya jadi perawat COVID-19 karena saat itu tidak semua tenaga medis di rumah sakit tempatnya bekerja bersedia terlibat di Tim Medis Penanganan COVID-19. Terlebih lagi saat itu Direktur Rumah Sakit Madani mendorongnya ikut terlibat di dalam tim medis tersebut.
"Bukan suatu kebetulan tapi ini adalah kesempatan kepercayaan Tuhan untuk saya ikut terlibat. Selama bisa jadi berkat dengan terjun langsung jadi dampak bagi pasien COVID, kenapa tidak? Saya kira dengan semua ini, Tuhan punya tujuan tersendiri untuk saya," kata Rirhy Ola Mengkido, Minggu (10/5).
Sosok Rirhy Ola Mengkido, bidan cantik si perawat pasien COVID-19 di RSU Madani. Foto: Istimewa
Menurut Ola panggilan akrabnya, ia sangat bersyukur bisa diberi kesempatan oleh pimpinan rumah sakit tempatnya bekerja bisa bergabung dengan Tim Medis COVID-19 RSU Madani Palu untuk melayani pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya tidak pernah sama sekali punya pikiran akan dipilih oleh dirut ikut dalam Tim COVID, tapi saya bersyukurlah meskipun awalnya saya takut. Tapi setelah beberapa hari ini ketakutan itu tidak ada lagi dan saya sudah benar-benar yakin ini adalah kesempatan bagi saya bisa bermanfaat bagi sesama saya khususnya pasien COVID, " kata Rirhy.
Saat ditanya bagaimana mengatasi rasa takutnya ketika awalnya mengetahui kalau dia terpilih jadi bagian Tim COVID-19. Ia mengakui kalau awalnya memang dirinya dihinggapi perasaan takut. Karena pemahamannya selama ini dari berita-berita tentang para tenaga medis yang gugur saat bertugas, itu yang mempengaruhi persepsinya mengenai COVID-19.
Sosok Rirhy Ola Mengkido, bidan cantik si perawat pasien COVID-19 di RSU Madani. Foto: Istimewa
"Tidak saya pungkiri sudah banyak berita tentang kabar teman-teman medis yang terpapar langsung virus Corona saat bertugas dan tidak sedikit dari mereka kehilangan nyawa saat menjalankan tugas mulia ini, tapi ketakutan akan tetap ada dan tidak bisa saya hilangkan dan hanya bisa saya lawan, saya pikir tujuan saya bukan untuk mati tapi demi alasan kemanusiaan, " kata wanita berdarah Poso Napu itu.
ADVERTISEMENT
Adapun tanggapan keluarganya ketika mengetahui dirinya terlibat dalam Tim COVID-19 RSU Madani. Menurutnya, keluarganya mendukung dan tidak ada larangan sama sekali dari pihak keluarga. Bahkan, keluarganya hanya berpesan tetap hati-hati dan selalu mengandalkan Tuhan.
"Mereka hanya katakan jika saya yakin dan mampu, yah jalani saja, mungkin ini adalah bagian mu untuk terlibat melayani orang-orang yang membutuhkanmu di masa pandemi ini," ujarnya.
Sosok Rirhy Ola Mengkido, bidan cantik si perawat pasien COVID-19 di RSU Madani. Foto: Istimewa
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten