Kondisi Membaik, Dion, Penderita Gizi Buruk di Donggala Pulang dari Rumah Sakit

Konten Media Partner
24 Agustus 2020 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dion Saputra (15), remaja yatim piatu penderita gizi buruk di Donggala, Sulawesi Tengah, kini mulai pulih dari penyakitnya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dion Saputra (15), remaja yatim piatu penderita gizi buruk di Donggala, Sulawesi Tengah, kini mulai pulih dari penyakitnya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Dion Saputra (15), remaja yatim piatu penderita gizi buruk di Donggala, Sulawesi Tengah, akhirnya diperbolehkan pulang ke rumahnya hari ini, setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Kabelota Donggala selama sebulan.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, Dion, hari ini sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Jam 1 siang ini kami akan mengantarkan Dion ke rumahnya,” kata Ketua Sahabat Masjid Donggala, Lukman Tahir, selaku lembaga yang turut mendampingi Dion selama proses penyembuhan, Senin (24/8).
Menurut Luky, kondisi Dion saat ini sudah membaik meski sepenuhnya belum 100 persen sembuh dari penyakitnya.
Berdasarkan keterangan dokter Rumah Sakit Kabelota, bila berat badan Dion sudah mencapai 25 Kilogram, maka Dion sudah dibolehkan pulang.
“Alhamdulillah, berat badan Dion saat ini sudah 25 Kg, sehingga Dion sudah bisa pulang,” ujarnya.
Luky menambahkan, Dion akan melanjutkan pengobatan jalan. Pihaknya akan terus memantau kondisi Dion dan mengawal rawat jalan Dion hingga betul-betul sembuh dari penyakitnya.
Dion Saputra (15), remaja yatim piatu penderita gizi buruk di Donggala, Sulawesi Tengah (kanan tengah), saat hendak meninggalkan Rumah Sakit Kabelota Donggala. Foto: Istimewa
Selain berat badannya yang sudah mencapai 25 Kg, kini Dion sudah bisa berjalan. Hal ini membuat orang-orang yang melihatnya merasa takjub. Karena, Dion selama berbulan-bulan sebelum dimasukkan ke rumah sakit, hanya bisa berbaring. Sehingga, untuk buang air besar pun, Dion dibantu oleh adiknya yang setia merawatnya.
ADVERTISEMENT
Hal yang menggembirakan, Dion kini tak bergantung lagi pada pampers. Setiap ingin buang air kecil maupun air besar, Dion sudah bisa berjalan sendiri ke wc.
Diketahui sebelumnya, Dion, remaja yang kini duduk di kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini didiagnosa menderita gizi buruk, penyakit kulit, kurang darah dan ada kecurigaan penyakit jantung bawaan atau kelainan jantung sejak dalam kandungan.
Pada Jumat (24/7) pagi, Dion dibawa ke Rumah Sakit Kabelota. Di sana ia ditangani langsung dokter spesialis anak dan kulit. Dalam perawatan itu berat badan Dion naik 15 Kilogram hingga saat ini sudah menjadi 25 Kilogram.
Menurut Cici, Dion menderita luka di sekujur tubuhnya sejak 2017, usai ayahnya meninggal. Anak laki-laki tiga bersaudara ini kini tinggal sendiri di gubuk kecil tak jauh dari kebun kelor milik Bupati Donggala, Kasman Lassa. Gubuk itu dibuatkan pamannya dari sisa-sisa kayu, khusus untuk Dion.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan ekonomi jadi alasan kenapa Dion tidak bisa dibuatkan pondok yang lebih layak. Gubuk tempat Dion tinggal, dibangun hanya berjarak beberapa meter dari kediaman Cici. Setiap hari Cici mengontrol kondisi Dion dan menyiapkan keperluan Dion.
“Bukan supaya Dion jauh dari kami tapi karena saya di rumah sebagai pengasuh anak-anak usia satu tahun. Anak seperti itu kan rentan (terkena penyakit), jadi mengantisipasi. Kami pun tidak tega tapi tidak ada tempat lain lagi, di pondok juga Dion lebih mudah kalau buang air,” kata Cici.