Korban Bencana Sulteng Minta Perhatian Pemerintah Perbaiki Jalan
ADVERTISEMENT
Bencana gempa bumi, likuefaksi dan tsunami menerjang Kota Palu pada 28 September silam, telah menghancurkan sebagian infrastruktur baik bangunan maupun jalan di daerah itu.
ADVERTISEMENT
Delapan bulan telah berlalu, sebagian jalan yang rusak hingga saat ini belum diperbaiki, diantaranya Jalan Sungai Manonda, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Padahal jalan ini merupakan akses terdekat bagi warga terdampak yang kini bermukim di Integrated Comunity Shelter (ICS) Duyu dan Shelter Balaroa, menuju pasar tradisional maupun bekerja di daerah tetangga Kabupaten Sigi.
Kondisi jalan ini terlihat sangat parah tingkat kerusakannya. Selain bergelombang, di beberapa titik ruas jalan terdapat kubangan lumpur. Apalagi bila musim hujan tiba, air di kubangan tersebut semakin banyak dan membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut.
Infrastruktur lainnya yang terlihat belum mendapat perbaikan adalah di sekitar jalan gedung SMK Negeri 4 dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Palu.
ADVERTISEMENT
Salah satu orang tua siswa SMKN 4, Mohamad Rafi, mengaku, sangat tersiksa jika melintas di jalan tersebut. Ia merasa seolah-olah diayun dan badan terasa remuk.
" Apalagi di jalan terdapat kubangan air, sangat berhati-hati melewatinya, bisa airnya terpencar ke seragam sekolah, " katanya.
Warga lainya, Munifa, mengaku lebih memilih memutar mencari jalan lain dari pada melintas di jalan tersebut.
Untuk itu, ia meminta agar pemerintah segera memperbaikinya. “Setidaknya diratakan saja dulu, biar tidak bergelombang,” ujarnya.
Kontributor: Ikram