Korban Gempa di Palu Berharap Mendapat Bantuan Modal Usaha dari Jokowi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Kunjungan kerja Jokowi di Sulawesi Tengah merupakan kunjungan pertamanya di periode kedua kepemimpinannya.
Presiden Jokowi rencananya akan melihat dan meninjau lokasi hunian tetap (huntap) di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, dan Kelurahan Duyu, Kecamatan Palu Barat.
Dengan adanya kunjungan Presiden Jokowi ke Kota Palu, para korban gempa berharap pembangunan huntap segera diselesaikan agar upaya pemulihan ekonomi bisa cepat berjalan.
Harapan tersebut disampaikan oleh Koordinator Huntara Pengawu, Irfan Nursat. Menurutnya, dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Palu, pembangunan huntap bisa segera terlaksana dengan cepat.
"Kalau sudah memiliki rumah tetap, saya bisa lebih tenang dan fokus dalam bekerja mencari nafkah," katanya kepada PaluPoso, Selasa (29/10) .
Ia juga berharap, kunjungan Jokowi ke Palu bisa memberikan bantuan usaha guna pemulihan ekonomi warga.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, warga yang menghuni huntara Pengawu sendiri sekitar 240 kepala keluarga.
Hal sama disampaikan beberapa korban bencana di Kelurahan Duyu, di antaranya Asma (43), Syahrini (36) dan Usrina (56). Mereka berharap dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Palu bisa mempercepat pemulihan bagi warga terdampak bencana baik pembangunan infrastrukturnya maupun ekonomi.
"Saya sangat senang dengan kedatangan Presiden Jokowi," kata Asma.
Asma berharap keinginannya untuk dapat diberi bantuan modal usaha bisa ia sampaikan secara langsung kepada Presiden Jokowi.
"Ingin sekali buka usaha ayam geprek dalam jaringan (daring)," katanya.
Sebelum bencana 28 September 2018, Asma mengaku berjualan sop konro di Pasar Inpres Manonda Palu Barat. Namun kini rumah dan hartanya sudah lenyap ditelan likuefaksi di Balaroa.
ADVERTISEMENT
Kini menurut Asma, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ibu 9 anak ini menjadi tenaga setrika di penatu. Setiap harinya dia mengaku bisa menyetrika hingga 40 kilogram.
"Setiap kilonya diupah Rp 1.000," katanya.
Kontributor: Ikram