Kronologi Kericuhan di Lapas Parigi Moutong Versi Napi

Konten Media Partner
8 Oktober 2021 7:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kericuhan para Napi di Lapas Kelas III Parigi, pada Kamis (7/10) sore. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kericuhan para Napi di Lapas Kelas III Parigi, pada Kamis (7/10) sore. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Muhamad Rizal salah satu warga binaan atau narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mewakili rekan-rekannya menyampaikan kronologi terkait kejadian di Lapas Parigi hingga berujung ricuh.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, aksi yang mereka lakukan itu spontanitas. Sebab, sejumlah rekannya diduga dianiaya oleh sejumlah oknum petugas Lapas setempat karena diduga menggunakan handphone di lapas.
“Kami warga binaan di sini hanya menuntut keadilan dan kejadian tadi itu spontanitas. Karena teman-teman kami tadi dianiaya,” ungkap Muhamad Rizal kepada sejumlah wartawan di Lapas Parigi, Kamis (7/10).
Mereka meminta agar para petugas Lapas Parigi tidak langsung melakukan tindakan jika ada kesalahan.
“Kami di sini dibina bukan dilakukan kekerasan seperti ini,” ujarnya.
Olehnya, dengan kejadian ini mereka meminta agar sejumlah oknum petugas lapas yang diduga melakukan penganiayaan untuk dipindahkan dari lapas kelas III Parigi.
“Kami minta petugas lapas memperlakukan kami dengan baik,” katanya.
Napi Ngamuk di Lapas Parigi, Sulawesi Tengah, hingga bakar ban. Foto: Istimewa
Menanggapi hal itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas III Parigi, Muhammad Askari Utomo mengatakan, bahwa pihaknya mendengarkan apa yang menjadi tuntutan warga binaan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jadi tuntutan mereka kami akan dengarkan dan kami akan sampaikan kepada pimpinan. Fokus kami sampai detik ini situasi terkendali dulu, agar cepat kondusif,” ujarnya.
Mengenai tuntutan warga binaan kata dia, tentunya perlu diklarifikasi dan diverifikasi dari semua pihak.
“Yang jelas nantinya akan ada pemeriksaan dari pimpinan dan kami siap klarifikasi,” kata Askari.
Menurutnya, beberapa jam sebelum kejadian pihaknya melakukan penyitaan handphone.
"Tapi kita belum tahu apa penyebab pastinya, yang jelas fokus kami sekarang ini situasi cepat kondusif,” katanya.