Makan-makan di Acara Bakti Sosial, 123 Warga Sulteng Diare
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah , dr Renny Lamadjido, mengatakan saat ini belum bisa dipastikan penyebab diare massal yang dialami ratusan warga di Desa Anca. Pasalnya, sampel makanan yang dikonsumsi secara massal usai kegiatan bakti sosial pada Sabtu pagi (11/1), sudah habis dan tak tersisa.
“Sampel makanan yang rencananya akan diuji di laboratorium BPOM ternyata sudah tidak tersisa lagi, sehingga kami tidak bisa pastikan dan buktikan penyebab diare yang dialami warga di Desa Anca,” kata dr Renny, Rabu (15/1).
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, pasien yang mengalami diare mencapai 123 orang. Rinciannya, 107 orang rawat jalan, 13 orang rawat inap di Puskesmas Lindu dan 3 pasien dirujuk ke Palu, masing-masing 1 dirawat di RS Budi Agung dan 2 orang dirawat di RS BK Woodward.
ADVERTISEMENT
“Untuk sementara kami juga menyediakan makanan untuk pasien,” ujarnya.
Selain menghentikan kegiatan bakti sosial untuk sementara termasuk pembagian makanan kepada masyarakat, ada 35 petugas kesehatan dan empat dokter yang ditugaskan untuk melakukan penanganan kesehatan di Desa Anca.
“Mereka secara bergantian akan stand by 24 jam di Desa Anca sehingga harapan kami masyarakat khususnya pasien yang mengalami diare bisa teratasi dengan baik,” kata dr Renny.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, Roland Franklin mengatakan saat ini kondisi kesehatan pasien rawat inap sudah membaik.
Dia mengatakan, ketersediaan obat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi masih cukup dan nantinya akan mendapat bantuan dari Dinas Kesehatan provinsi.
“Masih teratasi dengan baik dan kami akan terus melakukan penanganan kesehatan agar kondisi kesehatan pasien cepat pulih,” kata Roland.
ADVERTISEMENT