Masih Berpotensi Hujan Lebat, Warga Sulteng Diimbau Waspada Banjir

Konten Media Partner
20 Juli 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejalan kaki melintas di tengah banjir, di Jl Perindustrian, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pejalan kaki melintas di tengah banjir, di Jl Perindustrian, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Warga di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah diminta tetap waspada banjir, sebab hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi sepanjang tiga hari kedepan.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Palu di Bandar Udara Mutiara Sis Aljufrie, memprediksi daerah yang akan terjadi hujan adalah Kabupaten Sigi, Parigi Mautong, Morowali dan Motowali Utara.
“Dalam tiga hari kedepan, hampir seluruh wilayah Sulawesi Tengah masih dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Palu, Nur Alim, Senin (20/7).
Nur Alim mengungkapkan hujan dengan intensitas lebat akan terjadi di dua Kabupaten yakni, Sigi khusus di wilayah Kulawi dan Biromaru. Sedangkan untuk Kabupaten Parigi Mautong, wilayah yang patut diwaspadai adalah di wilayah Kebun Kopi.
“Hampir semua diprediksi akan hujan lebat, tapi ada yang rawan dan patut diwaspadai,” ujarnya.
Pantauan Prakiraan cuaca beberapa hari ke depan di BMKG Bandar udara Mutiara Sis Aljufrie Palu. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Khusus untuk Kabupaten Morowali dan Morowali Utara tetap diimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap ancaman banjir.
ADVERTISEMENT
Olehnya itu, ia menyarankan kepada pengguna jasa transportasi agar melakukan perjalanan di waktu pagi hingga sore hari.
“Lebih baik kalau berpergian pada pagi sampai sore hari. Karena sore sampai malam itu biasa terjadi hujan lebat dan juga jarak pandang yang tidak baik, apalagi di Kebun Kopi sering berkabut,” katanya.
Sementara itu, untuk tinggi gelombang air laut, BMKG mengimbau agar nelayan melaut pada waktu siang hari. Mengingat tinggi gelombang diprakirakan akan naik pada waktu malam hari dan dikuatirkan akan membahayakan nelayan.
“Nelayan melaut di siang hari saja, karena tinggi gelombang pada waktu siang sampai sore itu hanya setengah sampai satu meter. Tapi kalau sudah malam bisa di atas satu meter,” jelasnya.
ADVERTISEMENT