Melihat M16, Senjata Kelompok Teroris Poso
PerbesarADVERTISEMENT
Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala II-2019 di Poso, Sulawesi Tengah, berhasil menyita satu pucuk senjata jenis M16 bertipe M16A1 yang diduga milik terduga teroris Poso.
ADVERTISEMENT
Senapan laras panjang tersebut disita setelah satuan gabungan TNI-Polri itu terlibat baku tembak dengan 5 orang dari kelompok teroris Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Baku tembak tersebut terjadi Pegunungan Padopi Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, sekitar pukul 17.15 WITA, Minggu (3/3). Selain itu, baku tembak juga menewaskan seorang terduga anggota teroris Poso.
Dari berbagai sumber yang dihimpun PaluPoso di lapangan, senjata tersebut biasa digunakan oleh kelompok teroris Poso yang dipimpin oleh mendiang Santoso alias Abu Wardah (pimpinan MIT Poso), selama bergerilya di hutan Poso.
Dari mana senjata M16 itu didapat pelaku?
Berdasarkan keterangan Markas Besar Polisi Republik Indonesia yang saat itu masih dipimpin oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di tahun 2015, senjata tersebut bisa didapat secara ilegal dari berbagai sumber, baik dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Menurut Kapolri Badrodin di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, M16 yang dipakai kelompok teroris Poso itu diselundupkan dari luar negeri. Senjata era Perang Vietnam itu merupakan senjata bekas yang dimodifikasi di Filipina.
Berikut kualifikasi senjata jenis MI6 yang biasa digunakan kelompok teroris di Poso:
Senapan M16/AR-15 diproduksi oleh Amerika Serikat (AS) dan pertama kali digunakan oleh angkatan darat Negeri Paman Sam itu saat Perang Vietnam pada tahun 1963. Sejak Perang Vietnam, M16 menjadi senapan utama infanteri militer AS menggantikan peran pendahulunya, M14. Berpeluru kaliber 5.56 x 45 mm, Senapan ini kemudian diproduksi dalam beberapa varian, yaitu M16A1, M16A2, M16A3, dan M16A4.
TIM
