Nelayan Resah, Pengeboman Ikan Marak di Parigi Moutong, Sulteng

Konten Media Partner
14 Januari 2021 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi, nelayan di Kabupaten Parimo. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi, nelayan di Kabupaten Parimo. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Nelayan di Desa Tumpapa, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengaku resah akibat ulah penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau bom rakitan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan Rahmat L, salah seorang nelayan di Desa Tumpapa mengakui, penggunaan bom ikan makin marak terjadi di wilayah tersebut.
"Sekitar tiga hari yang lalu ada dari teman nelayan di sini yang memberitahukan ke kami bahwa di wilayah Malakosa ada pemboman ikan di sana," kata Rahmat kepada media, Kamis (14/1).
Mengetahui hal tersebut, pihaknya langsung melaporkan kejadian itu ke kepala desa setempat, dengan harapan ditindaklanjuti segera oleh pihak yang berwajib, dalam hal ini Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Parimo.
"Hal ini sudah dilaporkan ke Polairud, supaya mereka tindaklanjuti secepatnya. Karena ini sangat meresahkan terutama kami nelayan yang ada di sini," ujarnya.
"Kalau sering terjadi pemboman ikan seperti itu, otomatis penghasilan kami sebagai nelayan akan berkurang. Karena ikan semua mati akibat bom yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, aksi penangkapan ikan menggunakan bahan peledak sering terjadi di wilayah itu. Diduga pelaku penangkapan ikan menggunakan bom rakitan itu bukan nelayan asal Parimo.
"Pernah kami pergi mancing di sana dan kita temukan banyak ikan yang mati. Setelah kami merapat ke lokasi itu mereka langsung menghindar dan menjauh menuju ke arah bagian Selatan Parimo, ada dua perahu waktu itu," ujarnya.
Ia berharap penangkapan ikan menggunakan bom rakitan tersebut mendapat perhatian serius dari pihak terkait, agar kelestarian lingkungan laut Parimo tetap terjaga.
"Lingkungan laut ini harus tetap terjaga untuk anak dan cucu kita nantinya," ujarnya.