Operasi Tinombala Diperpanjang, Buru 13 DPO Kelompok MIT

Konten Media Partner
15 September 2020 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Operasi Tinombala yang dijadwalkan akan berakhir pada 30 September 2020, kemungkinan akan dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
“Namun belum ditahu pasti sampai kapan batas operasi mengingat Desember mendatang sejumlah daerah akan menjalani pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak,” kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso di hadapan sejumlah awak media di Palu, Selasa (15/9).
Ia mengatakan, masih ada 13 nama yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang masih dikejar oleh polisi. Mereka itu bergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso. Sehingga, dengan pertimbangan tersebut kemungkinan operasi Tinombala akan dilanjutkan.
“Sementara ini TNI-Polri masih berada di Kabupaten Poso khususnya di wilayah Gunung Biru. Secara teknik, kita tidak bisa sampaikan, yang jelas TNI-Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala masih dilapangan,” ujarnya.
Ilustrasi polisi. (Dok: Kumparan)
Ia menambahkan, total personel yang dilibatkan dalam operasi Tinombala sebanyak 779 personel yang merupakan gabungan TNI-Polri.
ADVERTISEMENT
“Kalau perpanjangan saya belum bisa pastikan karena kita masih evaluasi sekarang. Dalam waktu dua minggu ini apakah sampai akhir tahun, mengingat pada Desember nanti akan ada Pilkada,” ujarnya.
Sementara itu mengenai 41 anggota satgas yang diperiksa karena dugaan salah tembak di Kabupaten Poso, menurut Kapolda Sulteng, sudah disampaikan kepada komandan satuan masing-masing di daerah, untuk selanjutnya dilakukan proses hukum.
“Masalah pidana saya belum tahu ya, mungkin secara internal itu bagian dari apakah itu hukuman disiplin, tindakan disiplin, kode etik, diserahkan kepada satuan masing-masing,” katanya.