Pandemi Corona, Perempuan Korban Gempa di Sulteng Dilatih Cara Buat Sabun

Konten Media Partner
27 November 2020 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan di Sigi diajar keterampilan membuat sabun mandi dan sabun cuci. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan di Sigi diajar keterampilan membuat sabun mandi dan sabun cuci. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Puluhan perempuan korban gempa dan likuefaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilatih mengembangkan industri rumahan, salah satunya cara membuat sabun.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada 60 perempuan yang tinggal di daerah rawan bencana ikut dalam pengembangan potensi industri rumahan di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Pusat Studi Gender IAIN Palu, Rustina mengatakan, ada 60 perempuan di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, yang sudah mendapat pelatihan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan yang melibatkan perempuan di Kecamatan Gumbasa dan Kecamatan Sigi Biromaru ini, bertujuan untuk membangun ketahanan ekonomi perempuan di lingkungan rumah tangga dalam bentuk pelatihan dan pembinaan life skill berbasis gender di masa pandemi COVID-19.
“Intinya membangun ketahanan ekonomi rumah tangga dalam menghadapi bencana alam maupun non alam,” kata Rustina, Jumat (27/11).
Perempuan korban gempa Sigi saat mengikuti pelatihan cara membuat sabun yang dilaksanakan oleh IAIN Palu, Jumat (27/11). Foto: Istimewa
Ia mengutarakan, dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan life skill, pihaknya juga bekerjasama dengan LP2M dan Dharma Wanita IAIN Palu dalam melatih perempuan membuat produk bernilai ekonomi.
ADVERTISEMENT
Puluhan perempuan yang bergabung juga dilatih membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan pekarangan rumah, meliputi kegiatan pelatihan merangkai bunga dan pembuatan taman.
“Lewat sinergitas itu, perempuan Sigi di Kecamatan Sigi Biromaru, dilatih membuat keripik dan makanan olahan lainnya yang bernilai ekonomis,” katanya.
Kegiatan lain yang dilakukan untuk menghadapi pandemi COVID-19 ini lanjutnya, perempuan binaan IAIN di Desa Loru dan Desa Pombewe dilatih membuat sabun mandi dan sabun cuci.
“Pandemi ini pemasukan menurun sehingga hasil industri rumahan ini bisa mereka jual ataupun bisa bermanfaat untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya.