Parigi Moutong Budidaya Padi Menggunakan Metode Hazton

Konten Media Partner
7 April 2021 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Ngggai saat membuka sosialisasi budidaya padi melalui metode Hazton tahun 2021, Rabu (7/4). Foto: Diskominfo Parimo
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Ngggai saat membuka sosialisasi budidaya padi melalui metode Hazton tahun 2021, Rabu (7/4). Foto: Diskominfo Parimo
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mulai menerapkan budidaya padi melalui metode Hazton tahun 2021.
ADVERTISEMENT
“Metode ini adalah cara bertanam padi dengan menggunakan bibit tua yang berumur 25 sampai 35 hari,” kata Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Ngggai saat membuka sosialisasi budidaya padi melalui metode Hazton tahun 2021, Rabu (7/4), di Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong.
Wabup Badrun mengatakan, Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu daerah yang berada di garis khatulistiwa. Sehingga, tidak heran, Parimo dijuluki daerah lumbung beras terbesar di Sulawesi Tengah karena tanahnya yang subur dan menghasilkan ton beras.
"Daerah kita termasuk daerah yang dilintasi garis khatulistiwa dan termasuk wilayah agraris sehingga tanahnya subur dan makmur," kata Badrun.
Wabup mengatakan hampir sebagian besar masyarakat di Parimo, makanan pokoknya adalah beras untuk memenuhi kebutuhan kalori.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan konsumsi beras kata Wabup akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, berdasarkan realisasi produksi. Namun, belakangan ini kian menurun, sedangkan biaya produksi satuan lahan semakin meningkat.
Untuk mengatasi permasalahan itu katanya, Pemerintah Parimo mencanangkan peningkatan produksi padi nasional sebesar 1,5 persen pertahun.
"Olehnya, saya berharap kepada kita. Mari kita bekerja sama untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Parimo dengan menggunakan metode Hazton," katanya.