Parigi Moutong Kini Punya Sekolah Diving dan Paralayang

Konten Media Partner
13 Juli 2021 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Parigi Moutong (Parimo), meresmikan Sekolah Diving dan Paralayang untuk Artificial Reef Lolaro 2021. Foto: Diskominfo Parimo
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Parigi Moutong (Parimo), meresmikan Sekolah Diving dan Paralayang untuk Artificial Reef Lolaro 2021. Foto: Diskominfo Parimo
ADVERTISEMENT
Bupati Parigi Moutong (Parimo), meresmikan Sekolah Diving dan Paralayang untuk Artificial Reef Lolaro 2021 Kabupaten Parigi Moutong, bertempat di Pantai Lolaro, Selasa (13/7).
ADVERTISEMENT
Artificial Reef atau dikenal dengan istilah terumbu buatan, merupakan salah satu model yang bertujuan untuk mencoba mengembalikan fungsi biologi ekosistem terumbu karang.
Tim Diving asal Kota Manado yang diketuai oleh Riznu Fitrah Bhuwana Tombolotutu Dive Master bersama Dive Master Jandri Wanen selaku instruktur, Dive Master Lidya Pontoh, Dive Master Stev Lengkong, Dive Master Indra Warow ditemani Rizal selaku vidio grafer dan Andre Polangitan Pilot Drown, beserta Glading Pilot Paralayang Geri Wowor mencoba untuk mempromosikan pariwisata Parimo melalui keindahan bawah laut (Diving) dan keindahan atas permukaan alam pariwisata (Paralayang) Parimo.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu mengatakan, Diving dan Paralayang adalah olahraga yang sengaja dibuat di Lolaro Tinombo karena arenanya saling berdekatan. Dan, hal itulah yang dibutuhkan di dunia pariwisata. Sehingga, menurut Bupati Parimo, ia mencoba menyelaraskan dengan program pemerintah yang setiap hari 7 kunjungan penerbangan luar negeri di Manado untuk berwisata di spot-spot yang sangat potensial pariwisatanya.
ADVERTISEMENT
"Mereka (turis) ingin mencari keindahan bawah laut untuk bisa diving dan berdekatan dengan gunung untuk bisa paralayang. Kebutulan di Tinombo sini saya melihat ada salah satunya yang mereka cari keindahan bawah laut yaitu depan Lolaro, kurang lebih 200 meter dari bibir pantai, kemudian terbang layang mungkin 100 atau 200 meter atau satu kilo paling jauh dengan laut. Maka kita sudah punya itu dan cocok di Parigi Moutong," ujarnya.
Bupati Samsurizal menambahkan, kalau di Sulawesi Utara para turis menunggu satu sampai dua hari baru bisa melakukan keduanya yaitu diving dan paralayang.
Lokasi Diving Parigi Moutong. Foto: Diskominfo Parimo
Hari ini katanya, turis menyelam besoknya lagi baru bisa terbang layang. Tetapi di Parigi Moutong, satu hari saja atau bisa hitungan jam, menyelam hari itu pula bisa terbang layang.
ADVERTISEMENT
"Itulah kelebihan Parigi Moutong potensi pariwisatanya luar biasa, di Manado hari ini dia nyelam besok terbang layang. Gorontalo hanya ada menyelam terbang layangnya tidak ada. Kota Palu hanya ada terbang layang di Mantimali tapi menyelam harus ke Donggala,” ujarnya.
"Yang ingin coba diving atau terbang layang silahkan. Jangan takut, kalau sudah pernah merasakan saya yakin tidak akan berhenti dan pasti ketagihan minta lagi untuk terbang layang atau menyelam," tambahnya.
Dalam kegiatan peresmian tersebut juga dilakukan penandatanganan prasasti Artificial Reef Lolaro 2021 oleh Bupati Parigi Moutong didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Parigi Moutong Faisan Badja, Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong Dra Hj Noor Wachida Prihartini S Tombolotutu, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Parigi Yakobus Manua Husea SH, serta sejumlah Kepala OPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.
ADVERTISEMENT
Dilanjutkan dengan pemasangan read terumbu karang oleh seluruh Pejabat.
Setelah itu, tim Diving terdiri para dive master melakukan penyelaman membawa papan prasasti dan read terumbu karang untuk dimasukkan ke dasar laut sebagai tanda dimulainya pengembangan pariwisata biota laut Pantai Lolaro dan sebagai upaya pelestarian terumbu karang.
Harapannya, terumbu karangnya hidup dan berkembang dengan baik dan nantinya akan menjadi primadona Parigi Moutong dan bermanfaat bagi anak cucu kelak.
Kegiatan diakhiri dengan pemutaran video terumbu karang yang diambil oleh Tim Diving Manado di depan Lolaro.