news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembunuhan 4 Petani di Poso, Sinode GKST Minta Presiden Jokowi Beri Rasa Aman

Konten Media Partner
12 Mei 2021 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas gabungan TNI Polri buru kelompok MIT Poso di wilayah Lore Timur, Poso, Sulteng, Selasa 11 Mei 2021. Foto: Tim PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Satgas gabungan TNI Polri buru kelompok MIT Poso di wilayah Lore Timur, Poso, Sulteng, Selasa 11 Mei 2021. Foto: Tim PaluPoso
ADVERTISEMENT
Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Pendeta Jetroson Rense, menanggapi peristiwa pembunuhan terhadap 4 petani di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, yang diduga dilakukan oleh kelompok MIT Poso, pada Selasa (11/5) pagi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya peristiwa itu adalah bentuk teror yang sangat sadis, keji dan biadab. Untuk itu, pihaknya meminta agar Presiden Jokowi segera memberikan jaminan keamana bagi warga Poso dan Sulteng pada umumnya.
"Kita semua sangat berduka, sedih dan marah atas jatuhnya korban pembunuhan yang sangat sadis, keji dan biadab dari mereka pelaku teror yang selalu berulang kali beraksi di masyarakat," ujarnya.
Ia sangat menyayangkan, di saat warga hendak menyongsong dengan sukacita dua perayaan suci keagamaan yang jatuh tepat pada tanggal yang sama di tahun ini, dicederai dengan duka cita, air mata dan darah saudara-saudara kita di Desa Kalimago, Dataran Napu, Poso.
"Untuk itu, lagi-lagi tak henti kami meminta dan memohon kepada aparat keamanan TNI Polri khususnya Satgas Operasi Madago Raya untuk mengejar dan menangkap para pelaku. Kami juga mendesak serta meminta pemerintah pusat kepada bapak Presiden yang kami hormati, untuk memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat di wilayah ini. Di mana selalu terjadi dari tahun ketahun pembunuhan secara sadis dan menimbulkan trauma ketakutan di tengah masyarakat," pintanya.
ADVERTISEMENT
Walaupun pelaku selama ini memberikan luka yang mendalam dalam hati warga dengan terus memberikan peristiwa pembunuhan ber tahun-tahun, namun pihaknya masih terus menyadarkan warga Kalimago untuk terus menahan diri menjaga keamanan dan membina tenggang rasa dan toleransi.
“Mari kita doakan keluarga para korban. Kiranya Tuhan menghibur dan menguatkan dalam menghadapi duka ini. Air mata mereka adalah air mata kita semua. Duka mereka adalah duka kita semua,” ujarnya. ** (Deddy)