Pembunuhan Sadis di Sulteng: Istri, Cucu hingga Neneknya Tewas Ditebas

Ilustrasi Pembunuhan Foto: Shutterstock

Pembunuhan sadis terjadi di Desa Bonepuso, Kecamatan Bulagi Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng). Istri, cucu dan neneknya jadi korban kebiadaban seorang suami berinisial AM (44), pada Minggu (5/9).

Istrinya berinisial LP (44), neneknya berinisial ST (70), bahkan cucunya JO yang masih berusia satu tahun dihabisi pelaku. Ketiganya tewas seketika usai AM menganiaya dengan cara menebas korban dengan sebilah parang.

Pembuhuhan sadis itu dibenarkan Kapolsek Bulagi Iptu Partono. Menurutnya dugaan pembunuhan dan penganiayaan berat mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, terjadi di siang hari sekitar pukul 12.00 WITA.

AM lebih dulu menghabisi nyawa istri dan cucunya. Setelah itu, pelaku keluar rumah dan mendapati ST yang berusaha lari. Pelaku pun mengejar ST. Dari jarak dekat, pelaku lalu menebas bahu korban dengan parang. Nenek berusia 70 tahun itu, meninggal dunia di tempat.

Seorang suami pelaku pembunuhan istri dan keluarganya ditangkap. Foto: Istimewa

Kasus pembuhan tersebut saat ini masih ditangani pihak kepolisian setempat. Belum diketahui pasti apa motif pembunuhan yang dilakukan pelaku.

Tak hanya membunuh, jasad istrinya dan cucunya dibakar pelaku di rumahnya sendiri.

Hal ini terungkap saat unit Identifikasi Forensik dari Polres Banggai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, petugas menemukan jasad LP (44) dan cucunya hangus terbakar. Sementara neneknya berinisial ST (70) ditemukan tewas dengan kondisi tengkurap di depan rumah warga.

KBO Satuan Reskrim Polres Bangkep, Aipda Irwandi menjelaskan dalam olah TKP di rumah yang dibakar pelaku, ditemukan jasad korban LP dan JO hangus terbakar juga bekas luka robek. Sedang ST tergeletak tengkurap di depan rumah seorang warga.

“Ada dua jasad yang ditemukan di rumah AM, yakni istri dan cucu dari pelaku. Dalam pelaksanaan olah TKP kami sudah mengumpulkan informasi dengan wawancara saksi-saksi, pemotretan, mencari barang bukti dan jejak lain. Olah TKP yang di dukung Polsek Bulagi berakhir pada pukul 20.00 WITA,” ujar Irwandi, Senin (6/9).