Pemerintah Akan Bangun dan Renovasi Kembali 3 Pasar di Palu

Konten Media Partner
7 Februari 2020 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keadaan terkini Pasar Modern di Tavanjuka yang tak ditempati pedagang pasca gempa bumi 28 September 2018. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Keadaan terkini Pasar Modern di Tavanjuka yang tak ditempati pedagang pasca gempa bumi 28 September 2018. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Pembangunan dan renovasi di tiga pasar di Kota Palu, Sulawesi Tengah akan direalisasikan 2020.
ADVERTISEMENT
Tiga pasar yang direnovasi yakni Pasar Viblnase Kelurahan Baiya, Kecamatan Taweli, kemudian Pasar Bambaru, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat dan Pasar Lasoani yang bertempat di Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Syamsul Saifudin mengatakan pembangunan dan renovasi Pasar Vinase akan menelan anggaran Rp2 miliar bersumber dana APBN. Sementara untuk Pasar Bambaru belum diketahui pasti anggarannya mengingat pembangunan dan renovasi akan ditangani Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu.
“Kalau Pasar Vinase sudah pasti mengingat pasar ini termasuk salah satu pasar yang cukup ramai,” kata Syamsul, Jumat (7/2).
Sementara itu, untuk Pasar Lasoani baru akan diusulkan mengingat Disperindag baru akan menyelesaikan status kepemilikan lahan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
“Perkiraan sementara pembangunan Pasar Lasoani capai Rp3 miliar namun kami fokus pada kepemilikan lahan agar tidak terjadi sengketa ke depan,” ujarnya.
Lanjut Syamsul, selain tiga pasar tersebut yang masuk dalam rencana Pemerintah Kota, Disperindag juga akan melakukan pemeliharaan di beberapa pasar di Kota Palu yang terdampak bencana. Salah satunya adalah Pasar Induk Bulili yang berlokasi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.
Pasar mingguan yang beroperasi di hari Selasa dan Jumat ini belum diketahui pasti apakah nantinya akan dipindahkan atau tetap.
“Kami pastikan bukan lokasi rawan sehingga pada saat kami renovasi, tidak percuma,” ujarnya.
Syamsul menambahkan, berkaitan dengan retribusi pasar tiga bulan pascabencana, Disperindag tidak melakukan penarikan retribusi kepada semua pedagang yang berjualan di pasar sehingga target retribusi pada 2019 hanya mencapai 90 persen dari target.
ADVERTISEMENT
“Kami sesuaikan dengan jumlah pedagang dan kalau capai 100 persen retribusi pasar capai Rp1 miliar lebih,” ucap Syamsul.
Sementara itu, Sekretaris Kota Palu, Asri menambahkan, pasar di Kota Paku terbilang banyak sehingga perlu dilakukan peningkatan dan pengelolaan yang baik.
"Pasar berperan sangat penting bagi roda perekonomian masyarakat sehingga perlu dikelola dengan baik demi mewujudkan peningkatan perekonomian,” ujarnya.