Pemuda Poso di Makassar Tuntut Persoalan Teroris MIT Dituntaskan

Konten Media Partner
23 Mei 2021 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemuda Poso di Makassar Tuntut Persoalan Teroris MIT Dituntaskan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemuda Poso di Makassar Tuntut Persoalan Teroris MIT Dituntaskan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pembunuhan yang dilakukan kepada empat petani di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, membuat pemuda Poso yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Sintuwu Maroso Makassar, Sulawesi Selatan melakukan aksi unjuk rasa di Monumen Mandala Kota Makassar.
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa itu berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WITA.
Sebelum melakukan demonstrasi, pemuda-pemudi dan warga yang turut bersimpati terhadap persoalan teroris Poso, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Lemba Tana Poso, penyampaian orasi, pembacaan puisi lalu ditutup dengan tuntutan-tuntutan kepada Pemerintah Republik Indonesia, TNI dan Polri.
“Persoalan Poso bukan tanggung jawab segelintir orang saja. Tapi tanggung jawab kita bersama,” kata Iwan selaku Ketua Himpunan Pemuda Sintuwu Maroso Makassar, kepada media ini, Minggu (23/5).
Demonstrasi yang mereka lakukan berlangsung, Sabtu (22/5), dilakukan karena panggilan hati. Sebagai pemuda asli Poso, Iwan dan pemuda lainnya turut bersedih dan kecewa karena pembunuhan kepada warga yang tak bersalah terjadi lagi untuk kesekian kalinya.
“Warga di Poso terus bertanya-tanya kapan masalah ini berakhir,” katanya.
Pemuda Poso di Makassar Tuntut Persoalan Teroris MIT Dituntaskan. Foto: Istimewa
Sementara aksi unjuk rasa yang mereka lakukan saat itu sebagai bentuk rasa solidaritas untuk menyuarakan bahwa tindakan pembunuhan tersebut bukan persoalan agama, tapi persoalan kemanusiaan yang harus dilawan secara bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Menurut Iwan, semenjak tahun 2012 hingga tahun 2021, warga Poso terus menjadi korban. Masyarakat dibunuh secara sadis. Aksi keji itu terus berulang-ulang akibat penanganan terorisme yang tidak transparan dan serius.
Dalam waktu 10 tahun, jumlah teroris yang hanya sekitar puluhan orang tersebut tidak bisa ditangkap dengan ribuan personel aparat yang bertugas.
“Jangan tunggu ada korban warga sipil lagi yang dipenggal!” seru Iwan.
Oleh karena itu, Pemuda Sintuwu Maroso Makassar dalam aksinya saat itu mengeluarkan tuntutan sebanyak enam poin. Pertama, TNI dan Polri perlu meningkatkan dan lebih mengutamakan keamanan masyarakat Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Poso.
Kedua, Pemerintah Kabupaten Poso mendesak Pemerintah Pusat untuk lebih tegas dalam pemberantasan terorisme Poso. Ketiga, mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi.
ADVERTISEMENT
Keempat, menekan pemerintah dan aparat keamanan untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat. Kelima, menuntut Kapolri dan Panglima TNI mengusut tuntas kasus terorisme Poso dan jaringannya. Enam, jangan ada unsur politik dan politisasi agama dalam penanganan terorisme di Poso.