Pengejaran Napi Narkoba yang Kabur, Penjagaan di Perbatasan Sulteng Diperketat

Konten Media Partner
30 November 2021 18:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi tahanan kabur. (dok. kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi tahanan kabur. (dok. kumparan)
ADVERTISEMENT
Seorang narapidana (Napi) narkoba Moh Rifani yang melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Palu pada Sabtu (20/11), hingga sekarang belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya penangkapan terhadap DPO itu, Kalapas Klas AII Palu, Gamal Badri melakukan penjagaan di Pelabuhan Pantoloan dan beberapa daerah perbatasan yang disinyalir dapat menjadi alternatif Moh Rifani untuk lari ke luar Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kemudian pintu-pintu (perbatasan) di Pantai Barat (Kabupaten Donggala) seperti di pelabuhan kapal itu (Pantoloan), tim sudah ketemu dengan bagian Polairud dan pihak Perhubungan Laut untuk menutup akses jalur ke pelabuhan kecil, pelabuhan tikus, kita sudah jaga. Semua kita sebar foto-fotonya," kata Gamal Badri saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Selasa (30/11).
Saat ini, pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk terus melakukan pengejaran terhadap Moh Rifani.
"Kita juga turun ke Pantai Timur (Kabupaten Parigi Moutong) dan semua daerah yang diduga keberadaannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia menyebut, pamflet yang terpampang wajah Moh Rifani telah tersebar di sejumlah wilayah di Pulau Sulawesi.
Selain itu, dalam penanganan napi narkoba tersebut, Tim Periksa telah dibentuk yang melibatkan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kantor Wilayah Sulteng.
Gamal Badri menjelaskan, pegawai Lapas Klas IIA Palu yang sempat mengawal Moh Rifani sebelum kabur saat ingin menjenguk anaknya yang sakit telah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Periksa tersebut.
"Untuk pemeriksaan dari kantor wilayah (Kemenkumham) sendiri yang melakukan hal itu, karena akan ada langkah-langkah yang dilakukan. Langkah-langkah itu sesuai kesalahannya (pegawai lapas), karena Kantor Wilayah sudah bekerja," ujarnya.