Pengguna Narkoba Banyak di Lokasi Tambang Dongi-Dongi Poso

Konten Media Partner
10 Juni 2021 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi narkoba. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi narkoba. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
ADVERTISEMENT
Walaupun berada pada urutan ke empat pengguna narkoba tertinggi di Indonesia dengan jumlah terpapar sebanyak 52 ribu lebih pengguna, namun pihak BNN Provinsi Sulawesi Tengah belum mempunyai sarana dan fasilitas rehabilitasi bagi pengguna narkoba di daerah ini.
ADVERTISEMENT
"Selama ini jika ada pengguna yang akan di rehabilitasi berat, kami kirim ke pusat rehab Badoka di Makassar atau ke Tanah Merah di Kalimantan Timur," kata Kepala BNNP Sulteng Brigjen Bonang Situmorang pada rapat koordinasi P4GN di Poso, Kamis (9/6).
Ia juga mengakui jika sampai saat ini pihak BNNP Sulteng belum mempunyai balai rehabilitasi.
"Sejak 2020 data yang telah masuk kami telah merehabilitasi sebanyak 4.996 orang pengguna narkoba," katanya.
Sekaitan dengan keterbatasan anggara di BNN katanya, pihaknya telah menceritakan kepada gubernur Sulteng terpilih soal situasi pengguna narkoba di Sulteng yang sangat banyak, namun belum mempunyai balai rehabilitasi.
Foto bersama Kepala BNN Provinsi Sulteng dengan Bupati Poso Verna Inkiriwang serta unsur muspida pada rapat koordinasi P4GN antara Kepala BNNP Sulteng dan bupati Poso, Rabu (9/6) siang. Foto: Deddy/PaluPoso
Saat itu menurut Bonang, gubernur terpilih berjanji jika dirinya telah dilantik akan membangun balai rehabilitasi narkoba Provinsi Sulteng.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu juga, Kepala BNN Sulteng mengatakan jika sampai saat ini pemakai narkoba masih banyak di lokasi pertambangan emas tanpa izin seperti di Dongi-Dongi dan tempat lain.
Untuk menekan angka pengguna narkoba, adalah dengan cara semua pihak selalu menjelaskan kepada anak dan keluarganya terkait bahaya menggunakan narkoba bagi kesehatan.
"Saya kira dengan penjelasan ke pihak generasi muda soal bahaya kesehatan bagi para pengguna, hal itu sangat efisien dan dapat menekan jumlah pengguna barang haram tersebut," ujarnya. ** (Deddy)