Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Pesan Kasiter Kasrem 132 Tadulako di Hari Raya Idul Fitri di Sigi
14 Mei 2021 7:43 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
ADVERTISEMENT
Perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah memiliki nuansa yang berbeda dengan sebelumnya. Di mana ada batasan-batasan protokol kesehatan yang harus kita jaga.
ADVERTISEMENT
Khutbah yang mengangkat tema Solidaritas dan Keharmonisan Hidup di Tengah Kondisi Cobaan dan Ujian Allah SWT Makna di Hari yang Fitri itu, Rahman menjelaskan substansi Idul Fitri bukan terletak pada lapar dan haus. Tetapi menghadirkan rasa lapar dan haus itu dalam diri kita agar menahan hawa nafsu dan meningkatkan kepeduliaan terhadap sesama.
"Di sinilah pentingnya makna puasa karena puasa dapat menyadarkan manusia bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain, tidak memandang perbedaan agama, suku, budaya maupun bahasa," kata Rahman.
ADVERTISEMENT
Puasa menurutnya, membuat manusia sadar bahwa orang lain adalah bagian dari dirinya.
Olehnya, Idul Fitri adalah hari berbahagia, hari instropeksi diri, hari refleksi diri.
"Semoga bangsa dan negara serta seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan damai, tenteram dan sejahtera dalam kasih dan lindungan Allah SWT, sehingga terwujud, tercipta solidaritas antarsesama anak bangsa, yang menjadi modal utama dalam membangun suasana yang harmonis untuk menyongsong hari esok yang lebih baik," ujarnya.
Sebelum mengakhiri khutbahnya, ia mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk berdoa, mudah-mudahan Allah SWT segera mengangkat wabah COVID-19 dari muka bumi dan menciptakan NKRI yang bahagia dan sejahtera di bawah naungan Allah SWT.
Pelaksanaan salat dan khutbah Idul Fitri 1442 Hijriah berakhir pada pukul 8.00 WITA, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT