PII Dorong Pemerintah Bangun Sekolah untuk Pemuda Palestina

Konten Media Partner
19 Mei 2021 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi solidaritas warga Yordania membela rakyat Palestina. Foto: Muath Freij/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aksi solidaritas warga Yordania membela rakyat Palestina. Foto: Muath Freij/REUTERS
ADVERTISEMENT
Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel turut menjadi perhatian masyarakat Indonesia, terutama Pelajar Islam Indonesia (PII). Sebagaimana organisasi lainnya, PII juga mengutuk keras kekerasan yang terjadi di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, organisasi itu secara internal memiliki posisi tawar sendiri melihat konflik yang dihadapi Negara Palestina yang sudah terjadi selama puluhan tahun tersebut.
“Kemungkinan kami tetap akan buka penggalangan dana. Kami juga akan menghadap pihak-pihak terkait seperti DPR RI, PBB Perwakilan Indonesia dan Kedutaan, kami mendorong bagaimana keselamatan pendidikan generasi pemuda Palestina,” kata PB PII Rafani Tauhuns, Rabu (19/5).
Bagi PII, keselamatan pendidikan generasi pemuda dan pemudi Palestina sangat penting di tengah konflik negara tersebut. Hal itu sebagaimana konsentrasi PII saat ini yang lebih bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan.
“Mereka adalah kelompok rentan akan diskriminasi yang terdampak dari persoalan tersebut. Kami mendorong bagaimana agar Pemerintah Indonesia membangunkan sekolah untuk pemuda Palestina,” ujarnya.
PB PII Rafani Tauhuns. Foto: Istimewa
Pihaknya juga mendorong agar Presiden Jokowi memboikot produk-produk Israel. Tidak hanya mengutuk serangan tersebut, tetapi melakukan aksi nyata sebagaimana Presiden Turki, Erdogan mengancam ikut berperang bila Israel tidak juga menghentikan aksinya.
ADVERTISEMENT
“Mungkin Indonesia tidak bisa berperang, paling tidak melakukan ancaman di bidang ekonomi karena Indonesia salah satu pasar dunia yang cukup diminati. Sehingga bila kita melakukan upaya perang ekonomi tentu itu juga memberikan ancaman,” katanya.
Sementara itu Ketua PII Sulteng, Deddy, mengatakan pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan berbagai organisasi dan lembaga kemanusiaan di Sulawesi Tengah untuk melaksanakan serangkaian aksi mengutuk serangan tersebut.
“Recananya hari Sabtu tanggal 22 Mei kami turun aksi di Bundaran Hasanuddin sekaligus penggalangan dana untuk Negara Palestina,” tutup Deddy.