Polisi Minta Masyarakat Tidak Main Hakim Sendiri atas Tewasnya Balita di Poso

Konten Media Partner
16 April 2021 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Poso, AKBP Rentrix Ryaldi Yusuf. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Poso, AKBP Rentrix Ryaldi Yusuf. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolres Poso, AKBP Rentrix Ryaldi Yusuf meminta masyarakat terutama warga yang aktif di media sosial untuk tidak main hakim sendiri terhadap setiap pelaku yang dicurigai atas meninggalnya balita di Poso, Nugi (3), yang ditemukan meninggal di kebun milik warga Desa Tolambo, Kecamatan Pamona Tenggara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
ADVERTISEMENT
“Percayakan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan agar kasus meninggalnya anak Nugi jadi terang-benderang demi tegaknya hukum yang berkeadilan,” demikian penyampaian, Rentrix dalam rilisnya yang diterima media ini, Jumat (16/4).
Ia pun menegaskan kembali bahwa sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Rentrix berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi menginformasikan berita-berita hoaks melalui media sosial terkait meninggalnya adik Nugi Rantaola.
“Karena sampai saat ini pihak kepolisian belum menetapkan motif maupun pelaku dalam kasus ini,” ujarnya lagi.
Hingga saat ini kepolisian masih melakukan proses penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan bukti-bukti termasuk memeriksa beberapa saksi yang diduga mengetahui kejadian hilangnya balita Nugi.
Nugi Rantaola (2), balita hilang kemudian ditemukan tewas di Poso. Foto: Istimewa
Sementara itu, Kepala Desa Tolambo, Hermanto Baturangka menyebutkan dalam akun media sosialnya juga meminta kepada masyarakat terutama warganet untuk bersabar menunggu hasil kerja dari pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut. Sebab berita yang beredar di media sosial mempengaruhi psikologi keluarga dan masyarakat Desa Tolambo.
ADVERTISEMENT
“Harapan kami, masalah ini secepatnya ditemukan orang yang bertanggung jawab. Tapi kami juga sadar bahwa kepolisian butuh waktu dalam penyelidikan kasus ini agar dalam penegakan hukumnya tepat,” ucap Herman.
Sebelumnya, Kepolisian Sektor Pamona Selatan bersama TNI dan unsur terkait serta warga masyarakat telah melakukan pencarian seorang anak bernama Nugi Rantaola (3) yang telah menghilang dari rumahnya selama 2 minggu.
Pada Minggu, 11 April 2021, sekitar pukul 10.00 WITA, korban akhirnya berhasil ditemukan oleh masyarakat bernama Papa Rut bersama kedua anaknya yang hendak pergi ke kebun untuk memetik cabai rawit.
Salah seorang anaknya bernama Reski mencium bau bangkai dan setelah mencari di sekitar lokasi tersebut selama 5 menit, kira-kira jarak 4 meter dari jalan setapak, Papa Rut menemukan jasad anak kecil diduga balita Nugi Rantaola yang dicari selama ini.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini, Polsek Pendolo yang di back up oleh Satreskrim Polres Poso melakukan penyelidikan meninggalnya balita Nugi Rantaola untuk menentukan penyebab kematiannya.