Poso Energy Klaim Proyek Jembatan Pamona Tak Rusak Lingkungan

Konten Media Partner
10 Oktober 2019 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Yondo Mpamona di Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulteng. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Yondo Mpamona di Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulteng. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pembongkaran jembatan bernilai budaya lokal, Yondo Mpamona, akan segera dilaksanakan oleh PT Poso Energy pada Senin 14 Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Jembatan ini melintasi hulu Sungai Poso di kota wisata Tentena di Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Humas Poso Energy, Aslori Ilham, mengatakan, sebenarnya pihak perusahaan telah terlambat melaksanakan pengerukan Sungai Poso dan pekerjaan renovasi Yondo Mpamona jika berdasarkan perintah Bupati Poso. Kendalanya karena beberapa faktor, termasuk penolakan masyarakat setempat dan persoalan ganti rugi karamba dan pagar ikan sogili yang sebagian besar telah diselesaikan oleh pihak perusahaan.
“Iya, memang pada Senin 14 Oktober mendatang kami akan memulai pengerukan Sungai Poso dan pembongkaran Jembatan Pamona sesuai dengan perintah Bupati Poso yang tertuang dalam MoU. Hal itu disebabkan penolakan warga karena menganggap akan menggesar budaya lokal dan tuntutan gati rugi karamba, pagar sogili yang rumit,” kata Aslori di kantor PT Poso Energy di Desa Sulewana, Kabupaten Poso, Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan Jembatan Pamona yang ada sekarang ini terbuat dari kayu dan pihak Poso Energy akan membangun Jembatan Pamona yang baru dengan tidak menggeser budaya lokal.
Jembatan Pamona nantinya akan menggunakan kerangka baja, tapi tetap akan menggunakan papan kayu sebagai lantainya, dan tidak akan menggeser budaya lokal. Sehingga, jembatan Pamona nantinya akan menjadi bagian dari destinasi wisata kota Tentena karena akan dilengkapi dengan bagian-bagian yang mendukung sektor pariwisata di daerah ini.
Wajah lama Jembatan Pamona "Yondo Mpamona" di kota Tentena, Kecamatan Puselemba, Kabupaten Poso, Sulteng. Foto: Istimewa
Ia mengatakan pembongkaran Jembatan Pamona nantinya adalah ranah dari Pemda Kabupaten Poso melalui Pemerintah Kecamatan. Dan, pihak kecamatan telah menugaskan kepada seluruh warganya dari seluruh kelurahan dan desa yang ada di Kecamatan Pamona Puselemba untuk membongkar Jembatan Pamona yang memiliki panjang 210 meter tersebut. Sehingga satu desa atau kelurahan mendapatkan lokasi kerja sepanjang 15 meter dengan anggaran Rp15 Juta. Sementara pihak perusahaan memfasilitasi anggaran pembongkaran sekitar Rp 240 Juta.
ADVERTISEMENT
Sebelum membongkar Jembatan Pamona tambah Aslori, pihak Poso Energy juga telah merelokasi puluhan pedagang yang ada di sekitar jembatan ke lokasi usaha yang lebih layak dengan membangun lapak bagi mereka dilengkapi dengan peralatannya.
“Kami juga telah merelokasi para pedagang yang ada di sekitar Jembatan Pamona ke lokasi usaha yang baru yang lebih layak di sekitar terminal Tentena lengkap dengan fasilitasnya. Ini adalah bagian dari kepedulian sosial perusahaan terhadap warga sekitar,” ujarnya.
Selain merenovasi jembatan Pamona, PT Poso Energy juga melalui dana CSR-nya akan melakukan pengerukan hulu Sungai Poso yang merupakan bagian dari penataan Danau Poso, sesuai dengan MoU dengan Pemda Poso.
Pengerukan Sungai Poso tersebut dari hulu sungai Poso menuju Desa Saojo yang berjarak sekitar 13 kilometer dengan kedalaman antara 2 sampai 4 meter dan lebar sungai 42 meter.
ADVERTISEMENT
“Ini semua akan menata Daerah Aliran Sungai (DAS) Poso yang setiap tahunnya terjadi pendangkalan akibat sedimentasi dari tiga sungai besar yang mengairi Danau Poso," ujarnya.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam dua tahun ini katanya, nantinya akan menghasilkan penataan destinasi wisata Sungai Poso di sekitar kota Tentena yang menarik dengan penataan lingkungan yang hijau dan sejuk.
"Memang sampai saat ini kami mendapatkan penolakan dari sebagian warga setempat, namun kami terus berusaha melakukan pendekatan dan upaya ganti rugi yang memadai, sehingga ke depan pekerjaan akan berjalan dengan baik dan menghasilkan karya bagi kabupaten Poso,” ujar Aslori.
Kontributor: Edy (Poso)        
     
ADVERTISEMENT