Rindu Sekolah, Petugas KPPS di Palu Memilih Pakai Seragam SD

Konten Media Partner
9 Desember 2020 14:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2 petugas KPPS menggunakan seragam SD saat layani pemilih di Pilkada Sulteng 2020, Palu. Foto: Rian
zoom-in-whitePerbesar
2 petugas KPPS menggunakan seragam SD saat layani pemilih di Pilkada Sulteng 2020, Palu. Foto: Rian
ADVERTISEMENT
Ada yang unik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 19 Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
ADVERTISEMENT
Terlihat, para Petugas Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 19 itu, semuanya menggunakan seragam sekolah dasar (SD).
Mereka memakai baju putih, celana merah, memakai dasi, topi, kaus kaki putih dan sepatu hitam layaknya siswa SD.
Para pemilih yang datang ke TPS 19 untuk melakukan pemilihan calon gubernur (Cagub) Sulteng dan calon wali kota (Cawalkot) Palu merasa terhibur dengan pakaian unik yang digunakan oleh KPPS itu.
"Saya sangat terhibur sekali, dari tadi malam mereka cari-cari seragam itu, bagus sekali dorang (mereka) pakai seragam itu," kata Ketua RW 05, Maskun, kepada PaluPoso, Rabu (9/12).
Senada dengan itu, Ketua KPPS, Ratno Hidayat mengatakan, pakaian ini digunakan untuk membawa pesan kepada pemerintah akan rindunya dunia sekolah yang terhambat akibat pandemi COVID-19, dan menarik simpati kepada warga untuk datang memilih.
Petugas KPPS menggunakan seragam SD saat layani pemilih di Pilkada Sulteng 2020, Palu. Foto: Rian
"Setidaknya kami ingin coba membawa pesan, akan rindunya lingkungan sekolah yang telah terjadi kepada anak-anak kita," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tujuan pakaian unik juga itu dilakukan agar para pemimpin pusat dan daerah agar lebih memperhatikan dunia pendidikan.
"Kedepannya para pemimpin kita baik yang di daerah atau di pusat lebih serius lagi memperhatikan anak-anak sekolah kita, karena mereka yang menjadi generasi penerus bangsa," ujarnya.
Menurutnya, pakaian unik itu dipersiapkan hanya dengan waktu satu malam dan hal itu baru pertama kali dilakukan.
"Saat kita lagi berunding soal seragam, kita laksanakan pilkada di masa pandemi, akhirnya kita sepakat menggunakan seragam SD. Karena kami pikir di masa pandemi ini kasihan anak-anak kita hingga saat ini belum bisa ke bangku sekolahnya," katanya.
Dia menambahkan, TPS 19 yang telah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada 298 pemilih.
ADVERTISEMENT
"Menurut DPT 298 pemilih, kalau dilihat dari sisa kartu masih sebagian yang belum memilih, kalau di daftar hadir yang sudah datang menggunakan hak pilih sudah 163 orang," katanya. ** (Rian)