Satgas COVID-19: Banyak Kematian Pasien Corona di Parigi Moutong karena Isoman

Konten Media Partner
3 Agustus 2021 18:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), menyebutkan, penyebab tertinggi kematian akibat COVID-19 di Parimo adalah mereka yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang meninggal COVID-19 bukan hanya yang dirawat di Rumah Sakit saja, tetapi sudah banyak yang melakukan perawatan isolasi mandiri juga meninggal dunia," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Parimo, Irwan, Selasa (3/8).
Banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal setelah menjalani Isoman di rumah lanjutnya Irwan, maka sangat perlu keterlibatan Puskesmas dalam pemulasaran jenazah.
"Kalau tidak dirawat di Rumah Sakit atau hanya isolasi mandiri maka harus menjadi tanggung jawab Puskesmas di Kecamatan atau desa," ujar Irwan.
Tanggungjawab Puskesmas untuk pemulasaran jenazah COVID-19 kata Irwan, juga disampaikan oleh tim ahli, dr Mansur kepada dirinya.
"Sudah kami sampaikan bahwa yang menggali kubur bisa dari masyarakat dan pemulasaran jenazah harus orang-orang sudah terlatih dari Puskesmas," kata Irwan.
ADVERTISEMENT
Per 3 Agustus 2021, berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Parigi Moutong, kumulatif warga terpapar corona mencapai 1.927. Sembuh 1.558 orang, dan meninggal dunia 50 orang.
Sementara sebanyak 2 warga Parimo terbaring di rumah sakit Rumah Sakit Madani Palu, begitu juga di Rumah Sakit Bhayangkara. Kemudian 1 orang di Rumah Sakit Undata dan 73 orang RSUD Anuntaloko. Sedangkan 241 orang sedang menjalani isolasi mandiri.