Semangat Netizen Sulawesi Tengah di Tengah Ancaman Virus Corona

Konten Media Partner
29 Maret 2020 11:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edmond Leonardo Siahaan salah satu netizen FB beberapa hari ini ia aktif membagikan foto-foto aktivitasnya untuk mendukung gerakan membagi postingan positif di media sosial. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Edmond Leonardo Siahaan salah satu netizen FB beberapa hari ini ia aktif membagikan foto-foto aktivitasnya untuk mendukung gerakan membagi postingan positif di media sosial. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Beranda Facebook, tiba-tiba dibanjiri dengan postingan berisi tantangan agar setiap pemilik akun Facebook mengunggah foto diri dengan tema bermacam-macam yang isinya mengajak netizen agar membagikan unggahan positif itu di akun Facebook masing-masing.
ADVERTISEMENT
Belum jelas siapa yang membagikan unggahan tersebut pertamakali, namun dari pantauan media ini, Sabtu (28/3) akun dengan nama Edmond Leonardo Siahaan sejak tiga hari lalu telah aktif membagikan unggahan tersebut.
"Silahkan copas (copy paste) status ini dan post di FB mu masing-masing," tulis Edmond mengawali statusnya.
"Tantangan diterima. Saya meminta kepada orang-orang pecinta kaos belel kesayangan. Untuk ikut memposting tantangan kaos belel kesayanganmu. Hanya satu gambar. Tidak ada keterangan. Tujuannya adalah membanjiri FB dengan kata-kata positif kaos belel dari pada berita-berita negatif. Salin teks ini ke status Anda. Posting foto kaos belel kesayanganmu. Di wall FB mu. Dan lihat berapa gambar cantik." tulis Edmond.
Tak lupa untuk menutup kata terakhir dalam statusnya, ia ditutup dengan kata yang sangat manis. "Hari yang luar biasa. Ayo semangat," demikian bunyi status tersebut.
Pemilik akun Facebook, Ayi Santigi membagikan fotonya saat scuba diving di berandanya, Jumat (27/3/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan mengunggah hal-hal positif di media sosial untuk mengalihkan perhatian akan mewabahnya COVID-19. Foto: Istimewa
Tidak menghitung hari, status-status semacam itu mulai membanjiri beranda FB. Seperti akun dengan nama Ayi Santigi. Ia segera mengunggah fotonya yang sedang melakukan scuba diving. Foto itu terlihat keren dengan pemandangan bawah laut dan batu karang.
ADVERTISEMENT
"Tantangan diterima. Saya meminta orang-orang pecinta scuba diving. Untuk bergabung dengan tantangan mem-posting gambar menyelam hanya satu gambar. Tidak ada deskripsi," tulis Ayi yang kelanjutannya hampir sama dengan status milik Edmond.
Hal yang sama juga terlihat dilakukan beberapa netizen lainnya.
Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Tadulako (Untad), Dr. Stepanus W. Bo'do menjelaskan ide awal unggahan itu didorong oleh Facebook sendiri. Bagi dia, hal itu erat kaitannya dengan perilaku komunikasi masyarakat di media sosial.
Dalam bermedia sosial, masyarakat cenderung membagikan artikel dengan tujuan agar terlihat baik atau bisa meningkatkan ikatan sosial dengan kelompok dan teman-temannya.
Aksi-aksi serupa itu juga didorong oleh kebutuhan ikatan sosial. Selain itu, warganet cenderung ikut menviralkan sesuatu jika hal itu relevan dengan pengalaman masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Saya juga ikut membuat status itu (status tantangan) karena pengalaman mengalami tekanan, kekhawatiran mengenai ancaman COVID-19. Terutama oleh informasi yang terus- menerus memborbardir kita," ujarnya.
Nah, lanjut Step, dengan ajakan mengingat saat-saat menyenangkan, aktivitas hobi atau hubungan akrab dengan keluarga, setidaknya mengalihkan perhatian pengguna media sosial akan ketakutan yang dihadapi terkait mewabahnya pandemi virus Corona.
Melihat gerakkan-gerakkan itu, Step menilai pada dasarnya situasi krisis tidak melulu melahirkan kepanikan sebab di sisi lain juga akan melahirkan heroisme dan kreativitas.
"Saya kira selain informasi yang benar. Kita juga butuh mendorong semangat heroisme (keterlibatan, kerelawanan, dan solidaritas) serta kreativitas. Misalnya produksi masker, uji laboratorium, menciptakan meme dukungan dan ajakan dalam bahasa lokal dan lainnya," kata Step.
ADVERTISEMENT
Dengan harapan, hal-hal semacam itu dapat menumbuhkan sikap optimis tetapi juga waspada. Perlu sikap kritis terhadap kebijakan otoritas, namun perlu suportif pada upaya berbagai pihak menghadapi pandemi COVID-19 ini.