Seorang Nelayan yang Hilang di Perairan Tomini Sulteng, Ditemukan Selamat

Konten Media Partner
20 Desember 2020 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Supardi alias Uti (37), seorang nelayan asal Dusun 5 Nanasi, Desa Mensung, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), ditemukan selamat. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Supardi alias Uti (37), seorang nelayan asal Dusun 5 Nanasi, Desa Mensung, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), ditemukan selamat. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang nelayan bernama Supardi alias Uti (37), asal Dusun 5 Nanasi, Desa Mensung, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), ditemukan selamat.
ADVERTISEMENT
Andrias Hendrik Johannes, mengatakan, sekitar pukul 17.45 WITA, tim SAR gabungan menerima informasi bahwa korban ditemukan oleh nelayan yang melintas di Tanjung Santigi sekitar 3 NM pukul 15.00 WITA, dari lokasi tempatnya memancing dalam keadaan selamat.
"15.00 WITA, korban ditemukan oleh nelayan yang melintas di Tanjung Santigi sekitar 3 NM dari lokasi tempatnya memancing dalam keadaan selamat," kata Andrias saat dikonfirmasi PaluPoso, Minggu (20/12).
Menurut Andrias, saat Supardi ditemui tim Basarnas di kediamannya, korban menceritakan awal kejadian yang menimpanya.
"Pada hari Jumat (19/12) malam, pukul 08.30 WITA, dia selesai mancing. Ketika hendak kembali ke darat dia mendapat cuaca buruk, ombak tinggi dan angin kencang sehingga perahu kemasukan air dan tidak memungkinkan untuk menguras air di dalam perahunya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pukul 09.00 WITA, perahunya tenggelam dan ia memotong pelampung jaring lalu diikat pada badan untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan perahu yang tenggelam itu.
"Saat itu ia terapung-apung dan pada Sabtu (19/12), pukul 00.30 WITA, ia terdampar di Tanjung Santigi, Kecamatan Bolano dalam keadaam lemas," katanya.
Korban pun beristirahat dan pada pukul 04.00 WITA subuh, ia berjalan menyisir pantai dan menemukan pohon kelapa untuk diminum airnya dan dimakan isinya.
Setelah minum buah kelapa dan memakannya, sekitar pukul 13.00 WITA, korban bertemu dengan warga pemilik kebun, kemudian diberikan makan dan minum serta beristirahat di tempat warga itu.
Karena warga tersebut tidak dapat mengantarkan pulang maka korban melanjutkan perjalanannya.
"Sekitar 15.00 WITA, korban bertemu dengan Andi Fery (24), dan langsung diantarkan pulang ke rumah korban di Dusun 5 Nanasi, Desa Mensung, dan sekitar 17.30 WITA, korban sampai di rumahnya," ujarnya. ** (Rian)
ADVERTISEMENT