Sopir asal Palu Ditemukan Meninggal di Truk karena Kelelahan

Konten Media Partner
13 Januari 2020 17:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi sopir truk yang ditemukan meninggal dunia dalam mobilnya pada Senin (13/1). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi sopir truk yang ditemukan meninggal dunia dalam mobilnya pada Senin (13/1). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Syamsudin, warga Jalan Teuku Umar, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang berprofesi sebagai sopir ditemukan sudah tidak bernyawa di truk yang dikemudikannya saat sedang terparkir di jalan Trans Sulawesi Desa Dadakitan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Senin (13/1).
ADVERTISEMENT
"Kami mendapat laporan dari warga jika ada seorang sopir tronton yang meninggal dunia di truk yang dikemudikannya, yang mana kemudian kami langsung mengecek ke TKP," kata Kapolsek Baolan, AKP Army Casriyanto kepada PaluPoso, Senin (13/1).
Kronologi kejadian kata Army, bermula pada Jumat 10 Januari 2020, kendaraan yang dikemudikan korban berangkat dari Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, menuju Kabupaten Tolitoli dengan muatan tiang listrik milik PLN (Persero) Tolitoli sebanyak 70 batang.
Sekitar pukul 23.00 WITA, korban tiba di Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombu Sabora, Kabupaten Donggala, untuk menumpang istirahat, sekaligus untuk mengajak Arham ikut menemani Arham ke Tolitoli.
Setelah menempuh perjalanan panjang, pada Senin (11/1), saat melewati jalur penurunan puncak Pangi, kendaraan yang dikemudikan oleh Syamsudin sempat oleng ke arah kanan. Arham yang berada di samping Syamsudin, spontan mengarahkan setir agar kembali normal.
ADVERTISEMENT
"Menurut keterangan saksi Arham, dia menyampaikan kepada korban kalau mengantuk istirahat dulu jangan dipaksa," kata Army menirukan ucapan Arham.
Saat memasuki perkampungan Desa Pangi, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli tepatnya di Jembatan Dusun I sekitar pukul 03.30 WITA, Syamsudin memarkir kendaraan yang dikemudikan untuk istirahat. Namun pada saat Syamsudin sedang istirahat, tiba-tiba terbangun dan menyampaikan ke saksi hendak buang air kecil.
"Karena saksi melihat kondisi korban saat itu oleng, sehingga menyarankan agar tidak turun dari kendaraannya dan buang air kecil melalui pintu," kata Army kembali menirukan keterangan Arham.
Terlihat kendaraan tronton yang digunakan korban dipenuhi dengan muatan tiang listrik di Desa Dadakitan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulteng, Senin (13/1). Foto: Istimewa
Saat korban buang air kecil juga sempat mengeluarkan muntah, sehingga Arham segera mengangkat korban untuk berbaring di kursi yang terletak di belakang kursi sopir sambil menunggu waktu pagi hari tiba.
ADVERTISEMENT
Namun sekitar pukul 07.30 WITA, korban belum juga bangun sehingga Arham berinisiatif untuk mengemudikan kendaraan tersebut guna mencari jaringan untuk komunikasi.
Saat tiba di pertigaan Desa Dadakitan, Arham turun dan sempat bertanya kepada salah satu pemilik warung mengenai jarak rumah sakit atau puskesmas.
Kemudian, Arham meminta salah seorang warga untuk dibantu mengecek kondisi korban yang saat itu masih terbaring di dalam kendaraan tersebut.
Namun saat diperiksa telah meninggal dunia, yang selanjutnya menghubungi rekannya bernama Talham guna memberitahukan bahwa korban telah meninggal dunia.
"Sekitar pukul 09.00 WITA, kami melakukan evakuasi korban dari dalam mobil untuk dibawa ke RSU Mokopido Tolitoli dan melibatkan personel Polsek Baolan dibantu warga sekitar," kata Army.
ADVERTISEMENT
Usai dilakukan visum oleh pihak RSU Mokopido Tolitoli oleh tim medis, tidak ditemukan pada tubuh korban adanya tanda-tanda kekerasan pada fisik luar korban. Kemungkinan penyebab kematian korban adalah serangan jantung akibat kelelahan.
"Keterangan yang kami dapatkan dari pihak keluarga, korban sebelumnya pernah dilakukan perawatan medis karena mengidap penyakit jantung dan maag," kata Army.