news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tradisi Rampas Telur di Peringatan Maulid Nabi di Tolitoli, Sulteng

Konten Media Partner
29 Oktober 2020 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan panitia salah satu masjid membagikan telur secara tertib kepada anak-anak pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tolitoli, Sulteng, Kamis (29/10). Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan panitia salah satu masjid membagikan telur secara tertib kepada anak-anak pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tolitoli, Sulteng, Kamis (29/10). Foto: Moh. Sabran/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, begitu unik dan sudah menjadi tradisi turun temurun dikalangan masyarakat Muslim. Salah satunya, tradisi merampas telur rebus.
ADVERTISEMENT
"Tradisi ini sudah berjalan cukup lama di setiap peringatan Maulid Nabi SAW," kata Imam Masjid Al Ikhwan Sahman kepada PaluPoso, Kamis (29/10).
Dikatakan Sahman, sejumlah warga muslim di daerah ini yang menyelenggarakan Maulid Nabi yang berada di lingkungannya, diwajibkan setiap rumah tangga membawa paling sedikit lima buah telur ayam rebus yang sudah diberikan berbagai macam warna dan dipadukan dengan sebuah nasi ketan atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘’sokko’’. Selanjutnya dihiasi dengan kalutan bunga dan ditancapkan di sebuah ember kecil atau batang pisang.
Pernak pernik sebuah telur yang ditancapkan pada sebuah miniatur masjid di Kabupaten Tolitoli, Sulteng, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10). Foto: Moh. Sabran/ PaluPoso
"Puncaknya, ketika usai penyampaian hikmah maulid Nabi SAW yang dibawakan oleh seorang penceramah, tibalah saatnya telur yang sudah terpajang rapi yang disimpan di ruang tengah masjid itu, langsung menjadi rebutan sejumlah anak-anak dan para orang tua," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Konon kabarnya dari orang tua terdahulu menurut Sahman, jika salah satu warga mendapatkan telur tersebut diyakini bisa mendapatkan keberkahan tersendiri dalam kehidupannya. Hal ini menjadi sebuah tradisi yang masih kental dan terus dijaga dan dilestarikan di kalangan masyarakat Muslim di daerah ini.
"Ini semata-mata bagian untuk memeriahkan kelahiran nabi Muhammad SAW yang setiap tahun dilaksanakan oleh panitia masjid setempat dengan tradisi rampas telur rebus," kata Sahman.