Viral Bupati Donggala Intimidasi Penjual Sepatu, Begini Klarifikasinya

Konten Media Partner
19 Januari 2021 15:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video cctv viral diduga Bupati Donggala, Kasman Lassa menarik salah satu krak baju karyawan di Toko Sport, Kota Palu. Foto: Video CCTV/Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Video cctv viral diduga Bupati Donggala, Kasman Lassa menarik salah satu krak baju karyawan di Toko Sport, Kota Palu. Foto: Video CCTV/Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar video rekaman CCTV di salah satu grup facebook yang memperlihatkan seorang pejabat negara diduga melakukan hal yang tidak senonoh kepada karyawan di salah satu toko sport di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Video hasil rekaman CCTV itu terlihat mirip Bupati Donggala, Kasman Lassa yang menyuruh karyawan di toko sport itu untuk memasangkan sepatu yang hendak akan dibelinya. Bahkan, Bupati Kasman Lassa sampai menarik-narik baju dari salah satu karyawan itu.
Saat ditemui PaluPoso, karyawan tersebut bernama Zainal (27). Ia mengatakan, Bupati Kasman Lassa datang ke tempat tersebut dengan 2 orang anak buahnya.
Pada saat membeli di tempat itu, salah satu temannya melayani 4 pengunjung termasuk Bupati Donggala.
Kemudian, Kasman Lassa berpindah ke tempat Zainal. Sementara Zainal juga masih melayani 3 orang pembeli lainnya.
"Ada tiga orang yang saya layani, jadi dia (Bupati Donggala) juga mau cari sepatu, dia juga sudah suruh orang cari-carikan baju," kata Zainal kepada PaluPoso, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
Pada saat didatangi, Kasman Lassa menanyakan yang menjaga di tempat itu dan Zainal menjawab bahwa dirinya yang menjaga di situ.
"Terus dia tanya siapa yang melayani sepatu, jadi saya bilang, saya yang melayani sepatu di sini, jadi dia suruh saya pasang sepatu itu di kakinya," ujarnya.
Menurutnya, pada saat Kasman Lassa menyuruhnya memasangkan sepatu di kakinya, Zainal mengaku Kasman saat itu melontarkan dengan nada kasar.
"Tapi caranya menyuruh itu tidak baik-baik, dia seperti marah-marah begitu, dia (Kasman) bilang, pasangkan ini (dengan nada kasar)," ujarnya.
Setelah dipasangkan kata Zainal, sepatu itu besar di kaki Kasman Lassa. Sehingga, Kasman menyuruh untuk mengambilkan ukuran kecil.
"Jadi saya bilang, saya ini masih melayani orang juga, nanti tunggu temanku saja, pas temanku lewat, saya suruh ambilkan sepatu ukuran kecil, sudah diambilkan temanku, saya balik sudah, langsung dia tarik bajuku, setelah itu saya langsung lari," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/1), sekitar pukul 01.15 WITA, di salah satu tokoh sport Jalan Dokter Wahidin, Kota Palu.
"Sekitar siang jam 1 lewat begitu, hari Sabtu itu, kalau tidak salah tanggal 2 begitu kejadiannya," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Zainal, pada saat ditarik bajunya, Kasman Lassa sempat mengatakan. "Kau tau saya ini siapa? Saya ini Bupati Donggala, seharusnya saya yang kau layani duluan, kalau melayani pembeli itu lihat-lihat bajunya, kalau rapi begini itu duluan dilayani".
Sedangkan, saat telah membeli sepatu itu, Kasman Lassa tidak mau dibungkus memakai tas kresek.
"Dia (Kasman Lassa) bilang kenapa dibungkus pakai tas kresek, kalau bupati beli jangan pakai kresek, pakai yang bagus-bagus sedikit, jadi dia beli tas reket," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Zainal menyatakan, dirinya tidak mengetahui juga kalau video rekaman CCTV itu sudah beredar di media sosial (facebook). Karena, awalnya teman Zainal mengirim video tersebut di grup WhatsApp kampungnya.
"Mungkin saya punya keluarga di sana tidak senang, jadi mereka edarkan video itu, tapi saya tidak mau sampai panjang urusannya, cuman tidak tau, ini kan video sudah beredar di kampung, mungkin dorang (mereka) tidak senang," katanya.
Terpisah, Bupati Donggala, Kasman Lassa dikonfirmasi media ini, mengatakan, pihak pengguna facebook yang membagikan video dirinya itu adalah orang "gila".
"Itu orang gila itu, barang tidak perlu diupload, diekspos-ekspos. Saya kan posisi babeli, babelanja, di mana saja, di pasar, di toko, di jalan, di pinggir pantai, namanya beli harus batawar. Namanya pembeli yah harus dilayani," katanya dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
Saat ditanya tentang penarikan baju karyawan itu, Kasman menjelaskan, karyawan itu dipanggil untuk mengambilkan sepatu yang diinginkannya di toko sport tersebut.
"Oh, saya tanya dulu dia sembari kasih tunjuk, tolong ambilkan sepatu itu dek, artinya kalau saya babelanja, yang dia layani yang tidak babelanja, jadi saya tarik bajunya, tangannya, saya bilang hee sini dulu dek, coba ukurkan saya punya kaki, pas kah, kaki kanan dan kaki kiri," ujarnya.
"Kayaknya tidak sampai di baju, kan kebetulan bajunya itu sampai di tangannya (lengan panjang)," tambahnya.
Lanjut Kasman, orang yang dilayani penjaga toko itu sudah pergi. Sehingga, Kasman mengaku giliran dirinya lagi yang harus dilayani.
"Itu orang yang dia layani itu sudah pergi, saya bilang, kau layani lagi di sini, bangku pun kau tidak kasih saya, tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Jadi kalau memang agak jauh ditarik tangannya, dek ambilkan itu saya, begitu, orang yang dia layani itu juga tidak babelanja," katanya panjang lebar sebelum mengakhiri percakapan lewat telepon.
ADVERTISEMENT