Warga Banggai Temukan Mayat Perempuan Tersangkut di Akar Pohon Bakau

Konten Media Partner
14 September 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana evakuasi mayat perempuan yang ditemukan tersangkut di akar pohon Bakau di Desa Minahaki, Kecamatan Moilong, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (14/9). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana evakuasi mayat perempuan yang ditemukan tersangkut di akar pohon Bakau di Desa Minahaki, Kecamatan Moilong, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (14/9). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Desa Minahaki, Kecamatam Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menemukan mayat yang tersangkut di akar pohon bakau desa setempat, Selasa (14/9).
ADVERTISEMENT
Kapolsek Toili AKP Candra mengungkapkan, mayat ditemukan warga sekira pukul 11.30 WITA. Menurut keterangan saksi, saat sedang memancing di Sungai Minahaki, saksi melihat benda yang mencurigakan tersangkut di akar pohon bakau. Merasa penasaran, saksi mencoba mendekat dan menemukan mayat berjenis kelamin perempuan.
“Saksi kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Toili dan personel langsung menuju TKP untuk memastikan kebenaran laporan tersebut,” kata Candra.
Berdasarkan informasi yang dihimpun personel Polsek Toili di lokasi kejadian, korban mengalami gangguan jiwa dan dijuluki warga sekitar dengan panggilan si Gimbal.
Almarhumah berasal dari Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ilustrasi mayat. (Foto: Shutterstock)
Candra menjelaskan, suami korban terlebih dahulu meninggal dunia tahun 2009 lalu, merupakan pendatang yang berprofesi sebagai pendulang emas di wilayah tambang rakyat di wilayah Moilong pada tahun 2008.
ADVERTISEMENT
“Korban diduga mengalami gangguan kejiwaan karena tidak memiliki keluarga di wilayah dataran Toili,” ujarnya.
AKP Candra menambahkan, sebelum meninggal dunia warga sekitar sempat melihat korban sedang duduk di bahu jembatan Desa Singkoyo, Kecamatan Toili pada malam hari.
Korban juga pernah terjatuh dari jembatan tersebut pada 2019, namun berhasil diselamatkan warga.
“Dari hasil pemeriksaan visum et Repertum (pemeriksaan luar) terhadap korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Tetapi hanya luka memar pada bagian kulit luar kelopak mata. Korban diduga terkena pepohonan saat hanyut di sungai,” jelas Candra.