Warga Pasigala Sulteng Tagih Janji Jokowi Terkait Dana Stimulan

Konten Media Partner
19 Maret 2019 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah warga di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, yang hancur disapu tsunami pada 28 September 2018. Foto: PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah warga di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, yang hancur disapu tsunami pada 28 September 2018. Foto: PaluPoso
ADVERTISEMENT
Warga korban terdampak bencana di Pasigala (Palu, Sigi dan Donggala) Sulawesi Tengah, merasa resah karena belum ada kepastian pencairan dana stimulan dan santunan duka bagi korban. Padahal masa pemulihan bencana sudah memasuki bulan ke enam sejak bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018.
ADVERTISEMENT
“Kehadiran kita di sini untuk menjembatani keluhan korban bencana Pasigala. Berapa hari lalu, kita sudah bertemu dengan Bapak Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan pihak DPRD Provinsi Sulteng," kata Ketua Forum Roa Peduli Pasigala Sulteng, Amir DM, mengawali rapat Forum tersebut, Selasa 19 Maret 2019, di Jalan Merpati, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Forum Roa Peduli Pasigala Sulteng, Moce, dan beberapa perwakilan warga terdampak bencana. Diantaranya, Irfan dan Affan selaku perwakilan warga korban bencana Kabupaten Donggala, Amrin selaku perwakilan warga korban bencana Tawaili, Kecamatan Palu Utara.
Rapat Forum Roa Peduli Pasigala Sulteng, menyikapi soal pencairan dana stimulan bagi korban bencana Pasigala yang tak kunjung disalurkan. Kegiatan ini berlangsung di salah satu rumah warga di Jalan Merpati, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Selasa (19/3). Foto: PaluPoso
Menurut Amir, rapat tersebut merupakan kali ketiga dengan agenda membahas soal kepastian pencairan dana stimulan dan dana duka bagi korban bencana Pasigala. Warga terdampak bencana saat ini katanya, hanya meminta kepastian dari pemerintah, apakah dana stimulan dan dana duka bagi korban betul akan dikucurkan. Hal itu merujuk pada pernyataan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan pemerintah pusat bahwa dalam waktu dekat akan dicairkan.
ADVERTISEMENT
“Ini tolong diperjelas dan dipastikan waktunya, agar warga korban bencana tidak terkatung-katung. Dan disini, dalam rapat ini kita mau minta kepastian terhadap pemerintah kapan mau dicairkan dana stimulan dan dana duka tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa dana stimulan tersebut akan dicairkan pada awal bulan Februari 2019. “Dibilang mau cair, sampai saat ini juga belum ada,” ujarnya.
Seorang pengungsi menunjukkan tenda terpal mereka yang sudah bocor dan butuh bantuan tenda baru. Agar ketika terjadi hujan tidak lagi air hujan tembus masuk ke dalam tenda mereka. Foto: PaluPoso/Andi Lena
Beberapa waktu lalu, pernyataan serupa dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa dana bantuan untuk korban bencana yang rumahnya mengalami rusak berat akan dibantu Rp 50 juta dan rumah rusak ringan Rp 25 juta.
“Nyatanya, sampai saat ini juga semua pernyataan pemerintah itu belum terealisasi,” katanya.
Menurut laporan lanjutnya, sebanyak Rp 2,6 triliun dana bantuan disiapkan, namun sampai saat ini belum disalurkan kepada korban yang masih bertahan di pengungsian. Kondisi tersebut seolah-olah pemerintah belum ada kepedulian terhadap korban bencana.
ADVERTISEMENT
“Ini sudah masuk 6 bulan, warga masih banyak yang tinggal di pengungsian belum mendapatkan hak-hak mereka,” katanya.
Olehnya, mencuat sejumlah gagasan untuk dilakukan pertemuan dengan DPRD Sulteng secepatnya untuk membahas persoalan ini.
“Kita meminta untuk dilakukan pertemuan dengan pihak DPRD Provinsi Sulteng secepatnya untuk membahas persoalan ini,” kata Amrin, perwakilan warga korban bencana Tawaili, Kecamatan Palu Utara.
Salah satu rumah warga Palu yang mengalami rusak berat di Jalan Lagarutu, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, akibat gempabumi pada 28 September 2018. Foto: PaluPoso/Amar Burase
Sementara Irfan selaku perwakilan warga korban bencana Donggala, menyarankan kepada Forum untuk menemui langsung Gubernur Sulteng.
“Longki ini adalah harapan kita sekarang. Dia adalah suara kita untuk memberi kepastian atas persoalan ini. Di tempat saya sudah ada Huntara tapi sampai saat ini belum bisa ditempati oleh warga pengungsi. Ini sebenarnya mericuhkan kita saat ini. Sudah tidak lama hajatan pemilu. Kalau sudah terpilih semua, pasti sudah akan dilupa lagi nanti persoalan ini. Sekarang bagaimana nasib kita. Gerakan-gerakan ini perlu kita lakukan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saran itu langsung direspon oleh Moce, Sekretaris Forum Roa Peduli Pasigala Sulteng. Pada intinya katanya, Ia sependapat untuk menemui Gubernur melalui mediasi DPRD Provinsi.
“Dalam pertemuan nanti kita akan tanyakan soal dasar Gubernur Sulawesi Tengah menyatakan dana sudah ada tapi belum disalurkan,” kata Moce.
Rapat Forum tersebut akhirnya disepakati beberpa poin, diantaranya meminta kejelasan pemerintah, baik DPRD, Gubernur maupun Pemerintah Pusat soal pencairan dana stimulant; Mendesak penghapusan utang yang terdampak bencana dengan limit ditentukan pemerintah; serta meminta pemerintah agar pengungsi terus diperhatikan sampai hak-hak mereka diterima.
Penulis: Abidin