Warga Poso Minta Presiden Jokowi Tugaskan TNI untuk Penanganan MIT

Konten Media Partner
12 Agustus 2020 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi damai warga Poso di depan Kantor Bupati Poso, Rabu (12/8). Aksi yang dipimpin oleh Muhaimin Yunus Hadi itu mendesak agar penuntasan kelompok sipil bersenjata di Gunung Biru segera diambil alih oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Foto: Tim PlauPoso
zoom-in-whitePerbesar
Aksi damai warga Poso di depan Kantor Bupati Poso, Rabu (12/8). Aksi yang dipimpin oleh Muhaimin Yunus Hadi itu mendesak agar penuntasan kelompok sipil bersenjata di Gunung Biru segera diambil alih oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Foto: Tim PlauPoso
ADVERTISEMENT
Forum Pembela Masyarakat Cinta Damai (FPMCD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Poso, Rabu (12/8). Aksi yang dipimpin oleh Muhaimin Yunus Hadi itu mendesak agar penuntasan kelompok sipil bersenjata di Gunung Biru segera diambil alih oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI).
ADVERTISEMENT
"Setelah sekitar 20 tahun operasi pengejaran kelompok sipil bersenjata atau kelompok teroris yang bermarkas di sekitar Gunung Biru dilakukan oleh pihak Polri, namun hingga kini tidak membuahkan hasil dan tak mampu menuntaskan kelompok itu. Maka kami mendesak agar Presiden Joko Widodo segera menugaskan TNI ambil alih pengejaran sipil bersenjata tersebut, " kata Muhaimin dalam orasinya.
Ia menilai penuntasan dan pengejaran oknum yang masuk dalam kelompok Daftar Pencarian Orang (DPO) yang tertuang dalam Operasi Satuan Tugas Tinombala, terkesan hanya dijadikan proyek keamanan. Sehingga, sampai saat ini persoalannya tak kunjung tuntas.
"Kami melihat dengan fakta tidak selesainya operasi Tinombala dan masih berkeliarannya kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini merupakan bukti jika operasi selama ini dijadikan proyek saja. Sementara itu penyelesaian hukum terkait penembakan 3 warga sipil Poso oleh aparat Kepolisian beberapa bulan lalu belum dituntaskan secara hukum, kami minta agar pelakunya dihukum berat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menyikapi tuntutan peserta unjukrasa tersebut, Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu yang didampingi Ketua Umum MUI Kabupaten Poso, Arifin Tuamaka saat menerima perwakilan massa di ruang Pogombo kantor Bupati Poso mengatakan, terkait beberapa kejadian pembunuhan dan penembakan warga Poso oleh kelopok MIT di sekitar Gunung Biru diakuinya jika pihaknya bersama dengan Forkopimda dan para tokoh agama telah mengambil sikap.
Aksi damai warga Poso di depan Kantor Bupati Poso, Rabu (12/8). Aksi yang dipimpin oleh Muhaimin Yunus Hadi itu mendesak agar penuntasan kelompok sipil bersenjata di Gunung Biru segera diambil alih oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Foto: Tim PlauPoso
Hal itu dengan surat yang dilayangkan kepada Presiden Jokowi dan sejumlah petinggi lainnya. Dalam surat itu, juga termuat poin mengenai permintaan agar pihak TNI disertakan dalam penuntasan kelompok bersenjata di Poso.
"Kami telah bersurat ke Presiden dan telah disahuti, sehingga dalam waktu dekat ini pihak TNI akan segera diterjunkan ke Poso untuk membantu Polri segera tuntaskan persoalan ini. Persoalan Poso akan tuntas paling lama bulan Desember tahun ini,” kata Bupati Poso.
ADVERTISEMENT
Dalam surat tersebut kata Bupati Poso, juga memuat poin pernyataan, bahwa jika permintaan tersebut tidak disahuti, maka pihak pemerintah daerah bersama tokoh agama dan masyarakat Poso akan turun ke Gunung Biru menumpas kelompok sipil bersenjata tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Ketua MUI Poso Arifin Tuamaka.
Selain ke kantor Bupati, aksi massa juga mendatangi kantor DPRD dan Polres Poso.
Aksi ini juga dipicu oleh insiden beberapa hari sebelumnya, di mana kelompok sipil bersenjata pimpinan Ali Kalora telah membunuh seorang petani di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, dan menyandera satu warga lainnya. Akibat Insiden tersebut, pihak Satgas Tinombala sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok sipil bersenjata tersebut.
Korban tewas di Poso dari kelompok MIT. Foto: Istimewa