Warga Tagih Janji Kartu Sulteng Sejahtera ke Gubernur Rusdy Mastura

Konten Media Partner
15 Desember 2021 19:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Rusdi Mastura - Ma'mun Amir /mendaftar ke KPU Sulteng/@dokrelawan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Rusdi Mastura - Ma'mun Amir /mendaftar ke KPU Sulteng/@dokrelawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah warga menagih janji Kartu Sulteng Sejahtera dari Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir selaku Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2021-2024.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, 7 bulan lamanya setelah Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir dilantik, janji Rp 1 juta bagi Kepala Keluarga (KK) yang tergolong miskin belum ditunaikan.
"Awal saya menerima Kartu Sulteng Sejahtera katanya akan dikasih uang Rp 1 juta, tapi uang darimana, hanya saja sampai sekarang juga belum ada," ucap Asruddin salah seorang warga di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, saat ditemui di lokasi pembangunan rumahnya, Rabu (15/12).
Asruddin salah satu penyintas yang sebelumnya berempat tinggal di Hunian Sementara (Huntara) di Kelurahan Lere. Ia terpaksa pindah ke lokasi tersebut mengaku namanya hilang dari daftar penerima Hunian Tetap atau Huntap.
Olehnya, Asruddin berharap, janji Kartu Sulteng Sejahtera dapat direalisasikan agar dirinya bisa memanfaatkan uang tersebut untuk pembangunan rumah barunya.
ADVERTISEMENT
"Kita sebenarnya butuh, kalau ada realisasinya bisa buat tambah-tambah pembangunan rumah dan untuk makan," ujarnya.
Senada dengan itu, Sarman warga Kelurahan Lere yang berprofesi sebagai nelayan mengungkapkan, janji yang diberitahukan ketika Rusdy Mastura akan terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Tengah, kartu itu akan berfungsi bagi masyarakat penerima. Namun, sampai sekarang janji tersebut belum direalisasikan.
"Sampai sekarang kami bingung gunanya untuk apa, jadi kartu itu hanya terbuang begitu saja, fungsinya tidak tau mau diapakan," ujarnya.
Menurutnya, janji Rp 1 juta untuk setiap Kepala Keluarga (KK) hanya diberikan pada saat kampanye. Setelah itu tidak ada lagi.
"Jadi tim pemenangan siapa yang memiliki kartu ini, dari Rusdy Mastura dikatakan masyarakat akan dapat seperti ini dan itu, tapi ketika dilantik informasinya bahwa Rusdy Mastura tidak tahu, tapi katanya lagi ini kartu tidak bisa dijual," ujarnya.
Asruddin salah seorang warga di Kelurahan Leren, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, saat ditemui di lokasi pembangunan rumahnya. Foto: Miftahul/PaluPoso
Sekaitan dengan mencuatnya pertanyaan warga mengenai Kartu Sulteng Sejahtera tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Ma’mun Amir menjelaskan, untuk diketahui, saat masa kampanye Cudy Ma’mun, Kartu Sulteng Sejahtera telah dicabut atau ditarik dari masyarakat sesuai rekomendasi dari penyelenggara pemilu.
ADVERTISEMENT
“Waktu Pilkada kemarin, kartu itu sudah dihentikan oleh KPU karena bukan media kampanye, tetapi isi di dalamnya (KSS) tetap kita laksanakan,” kata Wagub Sulteng Ma’mun Amir usai menghadiri acara wisuda lulusan Universitas Tadulako (Untad), Rabu (15/12), sebagaimana rilis yang diterima media ini.
Menurutnya, program bantuan untuk masyarakat kategori yang tidak mampu berdasarkan fakta, akan tetap diberikan bantuan sebesar Rp 1 juta setiap kepala keuarga (KK). Alokasi anggarannya sesuai kebijakan Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura telah tersedia sebesar Rp 10 miliar dan penyalurannya akan disesuaikan peraturan perundang-undangan.
Ia pun menuturkan tahun anggaran 2022, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah menganggarkan untuk mendukung program sekolah gratis tingkat SMA/SMK dan SLB melalui dana BOSDA.
ADVERTISEMENT
Wagub juga mengatakan bahwa SK tentang pungutan sekolah telah dicabut dan dibatalkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah.
Sehingga, melalui program sekolah gratis, Wagub berharap para anak didik mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan orang tua siswa tidak memikirkan lagi biaya pendidikan. “Tinggal bagaimana orang tua memikirkan gizi untuk anaknya,” ujarnya.