9 Rektor Kampus Besar di Yogya Sepakat Rutin Putar Lagu Indonesia Raya

Konten Media Partner
21 April 2021 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar rapat virtual para rektor Yogya pada Rabu (21/4) siang. Foto: Istimiewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar rapat virtual para rektor Yogya pada Rabu (21/4) siang. Foto: Istimiewa
ADVERTISEMENT
Gerakan “Indonesia Raya Bergema” yang dicanangkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 mendatang semakin mendapatkan dukungan meluas. Sedikitnya 9 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY sepakat untuk mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di lingkungan kampusnya masing-masing secara rutin.
ADVERTISEMENT
Indonesia Raya Bergema adalah gerakan kampanye berkelanjutan untuk menggugah kesadaran dan memperkuat rasa nasionalisme dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara kontinyu di ruang-ruang publik seperti lembaga pendidikan, instansi pemerintah, perkantoran swasta, pusat perbelanjaan, bioskop, dan tempat lainnya.
Kesepakatan para rektor terangkum saat bertemu dalam rapat virtual (meeting zoom) pada Rabu siang (21/4) yang diinisiasi Rektor Universitas Gajah Mada, Panut Mulyono, dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V, Didi Achjari, bersama dengan Forum Rakyat Yogya untuk Indonesia (For You Indonesia).
Pimpinan perguruan tinggi yang hadir adalah Rektor Universitas Pembangunan Nasional UPN "Veteran" Yogyakarta, Mohammad Irhas Effendi, Wakil Pembantu Rektor lll Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Rohidin, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Al Makin, Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta M. Agus Burhan, Rektor Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yoyong Afriadi, Rektor Universias Ahmad Dahlan Yogyakarta, Muchlas MT, Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Johanes Eka Priyatma, dan Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Edy Suandi Hamid.
ADVERTISEMENT
Pertama, para rektor menyerukan perlunya pendidikan Pancasila dan penanaman jiwa patriotisme dan nasionalisme agar terus-menerus dilakukan. Perlu rumusan strategi pendidikan ideologisasi Pancasila yang sistematis dan berkelanjutan serta dengan metodologi yang tepat dan kekinian agar lebih mudah diterima oleh generasi Y dan Z.
Kedua, perlunya penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional agar lebih membuka pikiran-pikiran kritis dan sikap inklusif peserta didik baik di jenjang pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Sikap-sikap eksklusif yang masih mewarnai sebagian kalangan diakui sebagai akibat dari tidak berkembangnya nalar kritis dan sikap kurang terbuka terhadap realitas keberagaman. Selain peserta didik, pentingnya para guru dan dosen agar memiliki perspektif kebangsaan sesuai konsensus Nasional.
Lebih lanjut para rektor berpandangan agar efektivitas gerakan “Indonesia Raya Bergema” terukur di masyarakat perlu adanya ketentuan yang bersifat mengikat yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah.
ADVERTISEMENT
Terpisah psikolog musik dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Djohan Salim mengapresiasi rencana pemutaran lagu kebangsaan Indonesia secara kontinu di ruang-ruang publik.
"Sebuah sikap dapat terbentuk dari pembiasaan yang diulang-ulang. Gerakan Indonesia Raya Bergema tepat kiranya dilakukan secara kontinu untuk memperkokoh rasa nasionalisme masyarakat," ujarnya.
Ketua For You Indonesia Subkhi Ridho mengungkapkan pihaknya terus mengampanyekan gerakan “Indonesia Raya Bergema” ke pelbagai kalangan.
Dalam sepekan kedepan akan dilakukan sosialisasi ke sejumlah pusat-pusat perbelanjaan dan sekaligus ujicoba untuk melihat respon khalayak. Dalam UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan termaktub ketentuan yang menyebutkan bahwa publik yang berada di lingkup lagu kebangsaan diperdengarkan harus merespon dengan berdiri dalam sikap sempurna. Disiplin sikap inilah yang hendak dikaji sebagai pemantapan gerakan “Indonesia Raya Bergema”. (Rls / YK-1)
ADVERTISEMENT