Bedah Buku Mata Air Indonesia, Cak Imin Diminta Kawal Kebhinekaan

Konten Media Partner
27 Juni 2022 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocku Gerung saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku  Mata Air Indonesia Maju. Foto: Dok. Panitia Bedah Buku
zoom-in-whitePerbesar
Rocku Gerung saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku Mata Air Indonesia Maju. Foto: Dok. Panitia Bedah Buku
ADVERTISEMENT
Keprihatinan dan trauma atas terancamnya kebhinekaan dalam proses demokrasi Indonesia mengemuka dalam diskusi publik dan peluncuran buku “Mata Air Indonesia Maju: Bunga Rampai Gagasan kepada Cak Imin” di Kafe Alembana, Jogjakarta, Minggu (26/6).
ADVERTISEMENT
Sastrawan Aguk Irawan, pengisi acara peluncuran tersebut menyampaikan keprihatinan dengan makin menipisnya nalar kritis publik yang ditandai menguatnya sikap intoleransi.
“Prihatin karena kita melihat realitas tidak enak, kita memanen kebencian, menjangkiti anak-anak dan kelompok muda,” katanya dikutip dari rilis panitia bedah buku "Mata Air Indonesia Maju," Senin (27/6).
Menguatnya intoleransi merupakan masalah aktual. Dibutuhkan literasi politik yang diusung oleh para calon pemimpin supaya publik sadar bahaya intoleransi telah merasuki kesadaran public generasi muda kita.
Aguk mengapresiasi langkah dan cara-cara politik bergagasan seperti penerbitan buku dan kesediaan membuka diri pada ide-ide tepat dan dibutuhkan. Merupakan tanggng jawab politisi pada agenda kebangsaan.
“Tepat dan diperlukan adanya gaya politik yang bergagasan seperti dilakukan Cak Imin. Dia sosok politisi yang cerdas karena dengan gagasan seperi dalam buku ‘Mata Air Indonesia’ maju beliau bisa membuka ruang dan melakukan pendidikan politik di banyak kepentingan dan lintas kelompok sosial,” tutur Aguk Irawan.
Suasana bedah buku Mata Iar Indonesia Maju. Foto: Dok. Panitia bedah buku
Sementara itu, Pengamat politik Rocky Gerung menegaskan pentingnya politik gagasan, supaya kemajuan bisa dituju secara rasional karena punya jalan tepat. “Tidak hanya jalan tol,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada diungkapkan Pengamat Politik Henri Satrio, menurutnya masyarakat sekarang membutuhkan politisi yang tidak hanya merakyat, tetapi juga cerdas.
“Calon pemimpin yang jejak gagasan dan sikapnya pad aide-ide kemajuan bisa diukur publik dan dibuktikan,” katanya.
“Sikap terbuka Cak imin membuka diri pada kumpulan gagasan dan pokok masalah kebangsaan seperti dituangkan dalam buku ini merupakah hal baru dan patut diapresiasi,” pungkas Henri Satrio.
Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Muhaimin Iskandar pun dinilai sebagai sosok tepat mewakili gagasan politik kebangsaan yang menjamin terawatnya kebhinekaan indonesia.
“Cak Imin berpikiran terbuka, tidak alergi terhadap perbedaan pandangan sehingga akan mampu memastikan terpeliharanya kebhinekaan dan keadilan sosial untuk menjamin masa depan Indonesia,” Tutur Haji Danuri selaku penyelanggara helatan peluncuran buku. (Rilis / YIA-1)
ADVERTISEMENT