Belum Sebulan Dibubarkan, Posko Dukungan Operasi Gugas COVID-19 DIY Dibuka Lagi

Konten dari Pengguna
16 September 2020 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam X saat memimpin rapat percepatan COVID-19 dan dihadiri oleh seluruh Kepala OPD di lingkup Pemda DIY pada Senin (20/4).
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam X saat memimpin rapat percepatan COVID-19 dan dihadiri oleh seluruh Kepala OPD di lingkup Pemda DIY pada Senin (20/4).
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X kembali mengaktifkan Posko Dukungan Operasi Gugus Tugas COVID-19 DIY setelah sempat membubarkannya pada 26 Agustus silam. Demikian disampaikan Sri Sultan pada rapat paripurna bersama DPRD, Selasa (15/9).
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut, Sri Sultan memberikan jawaban atas pertanyaan dan saran dari para fraksi di DPRD. Salah satu yang dibahas adalah terkait penanganan pandemi COVID-19 di DIY, termasuk keberadaan posko dukungan.
Menurut Sultan, penghentian dan pembubaran posko dukungan pada 26 Agustus silam dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja rumah sakit dan kabupaten atau kota dalam menangani pandemi. Pembubaran itu menurutnya juga telah mempertimbangkan dinamika situasi, termasuk kesiapan kabupaten/kota serta rumah sakit yang merupakan penanggung jawab utama pemulasaran dan pemakaman jenazah pasien positif COVID-19.
Namun dalam perjalanannya, ternyata kenyataan tidak sesuai harapan. Banyak rumah sakit yang belum siap untuk menangani pemulasaran dan pemakaman jenazah pasien COVID-19. Terlebih, kasus positif COVID-19 di DIY terus meningkat setiap hari.
ADVERTISEMENT
“Namun demikian, dalam perkembangan dinamika selanjutnya, rumah sakit banyak yang tidak cukup siap menangani pemulasaran dan pemakaman jenazah seiring peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY dalam dua pekan ini,” ujar Sri Sultan, Selasa (15/9).
Karena situasi itu, pemerintah kemudian memutuskan untuk mengaktifkan kembali posko dukungan yang sebelumnya sempat dibubarkan karena dianggap fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Pengaktifan kembali posko dukungan ini sebenarnya juga sudah dilakukan sejak sepekan kemarin.
“Sehingga mulai 9 September 2020, Pos Dukungan Penanganan COVID-19 diaktifkan kembali,” lanjutnya.
Tangis salah seorang relawan Posko Dukungan saat upacara pembubaran Posko Dukungan pada 26 Agustus lalu.
Sri Sultan juga menyinggung bahwa pemerintah DIY telah melakukan beberapa upaya pencegahan dan pengendalian penularan COVID-19. Salah satunya adalah meningkatkan kampanye untuk perubahan perilaku masyarakat agar waspada dan mencegah perluasan penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sultan juga mengklaim bahwa pemerintah DIY telah melaksanakan strategi simultan berupa tracing, test, dan treatment, untuk memetakan dan mengeliminir penularan COVID-19. Selain itu, sosialisasi, komunikasi, dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan gerakan 4M, yakni memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan, juga sudah digiatkan kembali.
“Dalam penanganan isolasi mandiri berbasis komunitas, telah dilakukan koordinasi dan pembagian peran bersama pemerintah kabupaten/kota hingga pemerintah desa,” ujar Sri Sultan.
Sampai Agustus 2020, anggaran yang dialokasikan untuk penanganan COVID-19 di DIY adalah sebesar Rp 346,26 miliar, sesuai dengan rencana operasional di awal. Sedangkan realisasinya baru sebesar Rp 294,36 miliar atau 85,01 persen.
“Sedangkan alokasi anggaran yang disediakan untuk penanganan COVID-19 sampai bulan Desember 2020 sebesar Rp 91,85 miliar," kata Sri Sultan. (Widi Erha Pradana / YK-1)
ADVERTISEMENT