BMKG Sebut Jogja Berpotensi Alami Puting Beliung seperti Terjadi di Bandung

Konten Media Partner
26 Februari 2024 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi angin puting beliung. Foto: Unsplash/Nikolas Noonan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi angin puting beliung. Foto: Unsplash/Nikolas Noonan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bencana puting beliung yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, juga berpotensi terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi YIA, Anang Ariane. Menurutnya, memang cukup sulit membandingkan potensi intensitas puting beliung yang mungkin terjadi di DIY dengan yg telah terjadi di Bandung kemarin tanpa adanya data-data yang spesifik.
“Namun secara umum, DIY juga tempat-tempat lain di Indonesia, punya potensi intensitas puting beliung yang sama seperti yg terjadi di Bandung,” kata Anang saat dihubungi Pandangan Jogja, Senin (26/2).
“Dilihat dari potensi kecepatan angin yg terbentuk, potensi pertumbuhan (ukuran) awan Cb (cumulonimbus), faktor topografi hingga lingkungan (struktur bangunan),” lanjutnya.
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Shutterstock
Secara umum, potensi puting beliung ini terdapat di hampir seluruh wilayah DIY. Namun. wilayah yang paling rawan terdampak puting beliung menurutnya berada di wilayah pusat kota atau kabupaten, di mana lokasi tersebut banyak bangunan tapi minim vegetasi.
ADVERTISEMENT
“Mengingat kejadian puting beliung pernah bahkan beberapa kali terjadi di wilayah DIY, tentu peluang kejadian puting beliung di wilayah DIY seperti yg terjadi di Bandung beberapa hari yg lalu cukup besar, hanya saja intensitasnya mungkin yang akan jadi pembeda,” kata dia.
Meski berpotensi terjadi puting beliung, tapi sampai saat ini BMKG belum memiliki early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini yang khusus untuk memonitor terjadinya puting beliung di DIY.
EWS yang ada sekarang baru berupa instrumen untuk memonitor parameter cuaca umum seperti angin, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan. Ada delapan unit EWS yang saat ini sudah dipasang di sejumlah titik, seperti Bandara YIA, sekitar Kecamatan Temon, Stasiun Geofisika Sleman, Fakultas Kehutanan UGM, Stasiun Klimatologi Sleman, sekitar Kecamatan Sentolo-Nanggulan, sekitar Kecamatan Prambanan, serta sekitar Kecamatan Pakem.
ADVERTISEMENT
“Jika terjadi puting beliung, masyarakat dapat segera mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman, bangunan dengan struktur kuat, menghindari jendela dan pintu. Sebisa mungkin tidak berada dalam kendaraan,” kata Anang Ariane.