Dapat Rp 15 T di DIY, Sri Mulyani Rayu Negara G20 Tambah Dana Patungan Kesehatan

Konten Media Partner
23 Juni 2022 22:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani di ajang 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM), di Sleman, DIY, Selasa (21/6) malam. Foto: Hernawan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani di ajang 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM), di Sleman, DIY, Selasa (21/6) malam. Foto: Hernawan
ADVERTISEMENT
Dana patungan untuk menghadapi krisis kesehatan terkumpul 1,1 miliar USD atau setara Rp15 triliun saat para delegasi negara G20 bertemu di Yogyakarta. Indonesia pun mengajak Negara lain berpartisipasi di pendanaan ini.
ADVERTISEMENT
Hal itu menjadi bahasan agenda 1st G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting (JFHMM) yang dipimpin Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan dihadiri 80 delegasi negara, Selasa (21/6) malam, di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Dengan senang hati saya sampaikan bahwa komitmen kontribusi sejumlah hampir USD 1,1 miliar telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Angka tersebut sudah termasuk kontribusi sebesar USD 50 juta dari Indonesia,” kata Sri dalam pertemuan itu.
Menurutnya, para pemimpin G20 telah menyepakati bahwa pembiayaan untuk kesiapsiagaan menghadapi pandemi perlu terus dibangun
“Jadi apa yang kita diskusikan hari ini sebenarnya tindak lanjut dari apa yang telah disepakati para pemimpin kita di G20 Oktober 2021 lalu di Roma,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, mekanisme pembiayaan baru disusun dalam bentuk Financial Intermediary Fund (FIF) atau dana perantara keuangan. Dana ini bakal dikelola bersama antara Bank Dunia dan Badan Kesehatan Dunia WHO.
“kami menciptakan platform pembiayaan sebagai koordinasi antara bidang keuangan dan kesehatan yang dapat menjadi mekanisme dalam mengatasi masalah pandemi di masa yang akan datang,” ujarnya.
Suasana pertemuan delegasi G20 di Sleman DIY. Foto: Hernawan
Selain Indonesia dengan USD 50 juta, negara yang terlah bersedia patungan adalah Amerika Serikat dengan 450 juta USD, Uni Eropa 450 juta USD, Jerman 50 juta EURO, Singapura 10 juta USD, dan lembaga Wellcome Trust 10 juta Poundsterling. “Jumlah 1,1 miliar USD adalah komitmen yang sudah dipastikan,” kata dia.
Namun, Sri menyatakan pembiayaan ini membutuhkan keterlibatan negara lain. “Kami berdua juga akan terus berusaha untuk mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya dari semakin banyak negara maupun organisasi internasional,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sejumlah menteri lain telah menyatakan komitmen dalam pembiayaan ini. “Tetapi mereka mungkin perlu beberapa proses. Mereka juga meminta beberapa elemen perlu dibenahi,” ujarnya.
Sri yakin mekanisme FIF itu akan disetujui dalam pertemuan berikutnya, akhir bulan ini. “Pada saat itu jika disetujui maka FIF ini akan mulai beroperasi,” kata dia.
Ia menekankan pembiayaan ini harus inklusif sehingga dapat diakses semua Negara yang membutuhkan dalam penanganan ancaman kesehatan. “Sehingga ini akan memperkuat platform kolaborasi antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan, juga antara negara maju dan berkembang,” tuturnya. (akh)
(Hernawan)