Diadakan di Yogya, Festival UFO Pertama di Indonesia Tak Semata soal Alien

Konten Media Partner
18 Juli 2022 20:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri BETA UFO, Nur Agustinus (paling kanan) dan Pendiri IUN Venzha Christ (di sebelah Nur Agustinus) dan pegiat UFO lainnya berfoto di Crop Circle Monument, Berbah, Sleman. Foto: Dok. IUN
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri BETA UFO, Nur Agustinus (paling kanan) dan Pendiri IUN Venzha Christ (di sebelah Nur Agustinus) dan pegiat UFO lainnya berfoto di Crop Circle Monument, Berbah, Sleman. Foto: Dok. IUN
ADVERTISEMENT
Festival Unidentified Flying Object (UFO) pertama dan terbesar di Indonesia diselenggarakan di Yogyakarta dengan mengusung nama Indonesia UFO Festival 2022 (IUF 2022). Digelar mulai 16 Juli 2022, festival ini akan berlanjut sampai 30 Juli mendatang di 15 tempat di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Festival ini merupakan proyek kolaborasi antara tiga lembaga non profit, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan House of Natural Fiber (HONF) Foundation.
Salah satu penggagas IUN, Venzha Christ, mengatakan bahwa IUF 2022 sebenarnya tak semata-mata membicarakan tentang UFO. Ada banyak hal yang disajikan dalam festival tersebut, mulai dari pertukaran dan pembelajaran informasi dalam bidang astronomi, sejarah peradaban, diskusi tentang sains luar angkasa atau space science, sampai pemahaman atas alien sebagai makhluk extra-terrestrial.
“Kata UFO kami pakai karena ini adalah kata yang paling populer di kalangan masyarakat umum,” kata Venzha Christ, ketika dihubungi Pandangan Jogja @Kumparan, Senin (18/7).
Poster resmi Indonesia UFO Festival. Foto: Istimewa
Saat ini, perkembangan ilmu sains luar angkasa dan astronomi di Indonesia menurut Venzha masih sangat minim. Pendidikan formal untuk astronomi saja hanya ada satu di Institut Teknologi Bandung (ITB), itupun baru berupa program studi dan hanya terdiri atas satu kelas.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat pemahaman masyarakat atas fenomena luar angkasa menjadi terbatas, bahkan terkadang tersesat. Seperti pemahaman atas alien misalnya, di bayangan masyarakat alien merupakan monster dari luar angkasa yang jahat dan ingin menginvasi Bumi dan memusnahkan umat manusia.
“Itu kan pemahaman yang mereka dapatkan dari film-film sci-fi, padahal alien adalah sesuatu yang belum dikenal yang nantinya akan bisa diidentifikasi jika teknologi manusia sudah semakin maju,” ujarnya.
Fenomena alien sendiri mengajarkan kepada umat manusia, bahwa mereka tidak hidup sendirian di alam semesta ini. Sangat tidak mungkin kehidupan di jagat raya ini hanya ada di Bumi saja.
“Karena itu, manusia sebenarnya juga merupakan alien bagi entitas lain di alam semesta ini,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Venzha berharap, festival ini akan membuat ilmu astronomi dan sains luar angkasa yang saat ini masih sangat asing di Indonesia jadi lebih membumi. Sebab, ilmu pengetahuan itu menurutnya sangat penting untuk kemajuan peradaban umat manusia, sebab saat ini sebagian teknologi yang dimiliki oleh umat manusia juga berasal dari space exploration atau eksplorasi luar angkasa.
Manusia bisa menikmati teknologi televisi, radio, internet, dan sebagainya pada mulanya berasal dari laboratorium yang bergerak di bidang eksplorasi luar angkasa.
“Jadi kita tidak menghayal ke sana ke sini dan tidak perlu berspekulasi dengan teori yang terkadang di tengah masyarakat masih sangat ngawur dalam berimajinasi tentang luasnya alam semesta ini,” kata Venzha Christ.
Dalam pelaksanaannya, IUF 2022 ini juga melibatkan sejumlah lembaga dan institusi, mulai dari XXLab, Wayang Merdeka, ETI-Research, Teropong Bintang Mangunan, UFO Investigator, Sekolah Eksperimental LPTI-PM, Cahaya Nusantara, Jogja Astro Club, Betaufo, Lenterha, Human Earth, House of Kybalion, v.o.f.o.c, serta perwakilan dari LAPAN.
ADVERTISEMENT
Rencananya, festival ini akan terus dilaksanakan rutin setiap tahun dengan menggandeng lebih banyak komunitas khususnya yang bergerak dalam bidang astronomi dan sains antariksa.